Titik Kumpul – Seorang tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner terang-terangan mengancam akan mengambil wilayah Alaska dari Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini semakin selaras dengan retorika politik Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Pernyataan provokatif dilontarkan perwakilan kelompok Wagner, Alexei Berezutsky, yang berpendapat bahwa Alaska akan kembali ke kedaulatan Republik Federasi Rusia.
“Alaska, kami pasti akan kembali padamu, Rusia!” tulis Berezutsky di akun pribadinya di jejaring sosial X (Twitter).
Selain pernyataan provokatif, Berezutsky juga memposting serangkaian foto yang diambil menggunakan kecerdasan buatan (AI). Foto menunjukkan puluhan tentara Rusia yang membawa bendera negaranya mendarat di Alaska.
Tak heran, cuitan Berezutsky menarik perhatian lebih dari 14 juta orang. Miliarder Amerika Elon Musk tidak terkecuali.
Meskipun tuduhan tersebut mungkin tampak tidak masuk akal, tuduhan tersebut menyoroti ideologi yang sedang dipromosikan oleh beberapa kelompok di Rusia. Tak terkecuali pegawai Duma Negara.
Pada Juni 2022, Ketua Duma Negara Bagian Vyacheslav Volodin juga meminta Amerika Serikat untuk mengingat klaim historis Rusia atas Alaska.
“Amerika harus selalu ingat bahwa ada bagian wilayahnya yang dulunya milik Rusia, Alaska,” kata Volodin dalam wawancara dengan Titik Kumpul Military di blog Pertahanan.
Apa yang dikatakan Volodin memang benar. Pasalnya Alaska dulunya merupakan wilayah yang berada di bawah kendali Rusia. Kemudian pada tahun 1867, Alaska dijual ke Amerika Serikat seharga $7,2 juta atau setara Rp 116 miliar.
Penjualan Alaska kemudian diresmikan dalam Perjanjian Penugasan. Pada tanggal 3 Januari 1959, Alaska secara resmi diakui sebagai negara bagian Amerika Serikat ke-49.
Grup Wagner merupakan perusahaan militer swasta yang dulu dipimpin oleh mendiang Yevgeny Prigozhin, dibentuk sekitar tahun 2014.