Aksi Heroik Korban Kelima Berhasil Lolos dari Agus Buntung, Endingnya Sampai Dikerumuni Warga

Jakarta, Titik Kumpul – Korban kelima, Agus Buntung, seorang mahasiswi berhijab, mendatangi podcast Deddy Corbuzier dan membeberkan kronologi dirinya bisa menjadi korban. Ia mengaku sendirian di Taman Udayana saat itu sekitar pukul 20.00. Kemudian Agus Buntung mendatanginya dan membuat korban bersimpati padanya.

“Agus datang, saya bukan pengemis, saya hanya bertanya. Apakah saya berhak hidup? Saya bilang wajar. Lalu dia bilang: “Tapi banyak yang menilai saya, saya bingung, banyak. orang-orang mengolok-olok saya.” “Terus dia bilang kalau mau bunuh diri, maka saya nasehatkan dia untuk tidak bunuh diri,” kata korban kelima, dikutip Kamis, 12 Desember 2024. Gulir ke bawah untuk cerita selengkapnya , ayo pergi!

Agus Buntung kemudian mengaku hanya bercanda dan mengatakan bahwa foto Agus Buntunglah yang viral di media sosial. Agus pun meminta korban kelima untuk mencari namanya di berbagai platform media sosial seperti YouTube dan Instagram.

“Aku mengikutinya (aku mencari namanya di YouTube) karena dia bilang itu hanya lelucon, dan setelah itu dia berkata, ‘Terima kasih telah membuatku tetap hidup, kamu orang baik.'” Setelah itu dia menawarkan untuk membelikanku minuman. air, tapi aku tidak mau. Lalu dia berkata, “Ini adalah tanda terima kasihku, tidakkah kamu menghormatiku?”

Saat itu, Agus juga melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kepada korban dan memintanya pindah dari Taman Udayana ke Taman Sangkarean dengan alasan ingin membayar korban karena menasehati korban untuk tidak melakukan. bunuh diri Namun saat itu, korban menolak ajakan Agus.

“Aku tidak mau karena aku ingin kembali ke tempatku. Katanya, ‘Kamu tidak menghormatiku, aku sedih,’ karena aku mengikutinya, itu posisiku, aku memberi tumpangan pada Sangkarean. , “katanya.

Sesampainya di taman, Agus membeli sosis dari korban, namun mereka menolak. Agus pun merasa kesal dan menyebut tindakan korban kelima itu tidak menghormati dirinya. Setelah itu, Agus dan korban langsung menuju taman bermain.

“Kami pergi ke taman bermain dan di sana ada orang-orang baik. Katanya lihat perempuan itu seperti sedang menjual diri, saya tidak suka perempuan seperti itu,” kata korban.

Karena hari sudah malam, korban berteriak meminta Agus pulang. Korban sendiri yang merupakan seorang pendatang mengaku tidak mengetahui jalan menuju rumahnya. Alhasil, Agus berinisiatif mengantarnya pulang. Di tengah perjalanan, Agus tiba-tiba mengaku kakinya sakit, ia meminta korban istirahat sejenak.

“Tapi aku menangis mau pulang. Tapi dia tidak mengalah, aku tidak bisa. Dia di belakangku dan badannya dekat denganku.” (Kenapa aku tidak turun dari motor) karena aku tidak berani , sudah malam dan saya tidak tahu kalau di perjalanan sudah tengah malam, saya takut ada perampok, ”ujarnya.

Hingga akhirnya keduanya sampai di sebuah jalan kecil, di mana Agus meminta korban masuk ke jalan tersebut karena ada tempat untuk istirahat. Ia menolak dan kemudian berteriak hingga membuat Agus panik.

“Terus di sepeda dia bilang, ‘cepat, cepat, ada orang, nanti kita menikah,’ saya tidak mau menikah dengannya,” kata korban.

Hingga akhirnya, korban kembali mengemudikan kendaraannya hingga tiba di rumah keluarga. Saat berada di rumah keluarga, Agus dan korban masuk ke dalam kamar. Agust sendiri terlihat tergeletak di ranjang sedangkan korban duduk di pinggir ranjang.

“Setelah itu matikan lampu, aku tidak mau mematikan lampu. Aku sedang duduk di tempat tidur, badannya menempel di tubuhku, ponsel dimatikan. “Aku menyalakannya dan diam-diam pergi ke kamar mandi karena saya takut padanya,” katanya.

Korban kemudian pergi ke kamar mandi dan menelepon temannya. Saat itu, Agus mendobrak pintu kamar mandi dan menanyakan apa yang dilakukan korban kelima.

“Dia ketok kamar mandi sampai pecah, tenaganya kuat. Jadi setelah itu saya buat video dia marah, dia ngomong kasar. Setelah itu dia bilang: “Aku kasih kamu hadiah, tapi kamu kasih aku uang. Saya tanya berapa dia bilang semua yang ada di dompetmu. Saya tidak mau, saya telepon teman, saya mau ambil, jelasnya.

Penjaga rumah sendiri pun meminta korban sendiri untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun Agus tetap mengikutinya.

“Tetangga ambil kunci motor saya, bilang: ‘Saya mau ambil uang.’ “Awalnya katanya ambil Rp 400 ribu, sampai akhirnya 100 ribu. Teman saya datang, dia sudah dikepung. Ada tetangga yang bilang mau bawa jalan jauh saja, temannya jalan-jalan sebentar,” kata tetangga. aku biarkan dia pergi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *