Head to Head Meta AI vs ChatGPT

JAKARTA, Titik Kumpul – Meta AI kini tersedia untuk pengguna WhatsApp di Indonesia. Fitur ini diluncurkan secara bertahap mulai 7 Desember 2024.

Meta AI merupakan kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh perusahaan induk Facebook, Meta. Sistem ini dirancang untuk memahami dan menjawab berbagai pertanyaan serta menulis berbagai konten kreatif.

Anda dapat berinteraksi dengan Meta AI seperti berbicara dengan teman. Misalnya saja Anda bisa bertanya tentang berbagai hal, menulis puisi, menerjemahkan bahasa asing, dan lain sebagainya.

Kehadiran Meta AI menarik perhatian karena disebut-sebut akan menjadi pesaing baru ChatGPIT yang akan hadir di Indonesia mulai November 2022.

ChatGPT adalah sistem yang dikembangkan oleh OpenAI. Model-model ini dirancang untuk berinteraksi secara alami dengan manusia dan membantu berbagai tugas terkait bahasa seperti penerjemahan, peringkasan, dan pembuatan teks baru.

Meta AI atau ChatGPT mana yang lebih baik?

Meta AI dan ChatGPT masing-masing memiliki keunggulan unik tergantung konteks dan kebutuhan pengguna. Keduanya dikembangkan oleh perusahaan berbeda dengan tujuan dan fitur tertentu.

Berikut perbandingan singkat antara keduanya: Meta AI

Yang unik dari Meta AI di WhatsApp adalah memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan asisten virtual AI di chat gratisnya.

Hal ini disebut-sebut memungkinkan pengguna WhatsApp mengakses fitur ini dengan mudah tanpa membuka browser atau mengunduh aplikasi tambahan.

Namun hasil meta AI seringkali salah. Misalnya saat mencari resep seperti roti susu Jepang, langkah penting seperti teknik dongsang terlewatkan. Selain itu, WhatsApp Meta AI tidak bisa mengandalkan perhitungan atau angka.ChatGPT

Salah satu keunggulan utama ChatGPT adalah kemampuannya beradaptasi dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing pengguna.  

Misalnya, karena memiliki lebih banyak data, ChatGPT lebih baik dalam memahami preferensi pengguna dan memberikan respons yang lebih relevan.

Namun, ChatGPT memiliki keterbatasan dalam memahami situasi yang lebih kompleks, yang dapat mengakibatkan informasi yang tidak tepat atau tanggapan yang salah.

Selain itu, ChatGPT terkadang memberikan informasi yang salah. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan data atau kurangnya pemahaman terhadap konteks tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *