Amerika Selatan – tim peneliti menemukan sebuah makam di Amerika Selatan dengan mumi misterius yang dibungkus kain warna-warni dari abad ke-10 hingga ke-15 SM. Penelitian berlanjut, mereka membuka makam tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menemukan makam mumi “kepala palsu”.
Diterbitkan oleh Scientific American pada Rabu, 27 Desember 2023 Seorang arkeolog telah menemukan mumi yang menurutnya berusia lebih dari 1.000 tahun, ratusan tahun sebelum suku Inca menguasai Amerika Selatan bagian barat.
Menariknya, dalam penemuan tersebut ditemukan 73 jenazah terbungkus kain warna-warni dan diikat dengan tali.
Krzysztof Makowski, direktur penelitian arkeologi di Universitas Katolik Kepausan Peru, mengatakan beberapa mumi lainnya bahkan dikuburkan dengan menggunakan topeng kayu dan keramik yang disebut kepala palsu.
Keadaan unik tersebut membuat banyak arkeolog ingin mengetahui lebih jauh mengenai penemuan artefak di situs tersebut. Selain menemukan mumi tersebut, mereka juga menemukan banyak tongkat dan tanda-tanda keberadaan tempat tinggal di lokasi tersebut.
Para peneliti berhasil menemukan dua simbol unik pada bahan cangkang “tiram berduri”, bernama latin Spondylus Princeps. Dua gambar menunjukkan informasi tentang hierarki sosial dalam komunitas Pachacamac.
Diketahui juga bahwa sebagian besar artefak tersebut adalah milik masyarakat kerajaan Tiwanaku. Untuk kedua tongkat ini tampak berhiaskan lambang seorang pemimpin yang mengenakan hiasan kepala mirip dengan yang dikenakan oleh masyarakat kerajaan Tiwanaku.
Kerajaan Tiwanaku terletak di selatan Kekaisaran Wari, di tempat yang sekarang disebut Peru, Bolivia, dan Chili. Menurut sumber, masyarakat Pachacamac juga memiliki kontak dekat dengan masyarakat Tiwanaku.
Mereka menemukan mumi dan tongkat berukir ini di situs arkeologi budaya Wari di Pachacamac, dekat Lima, Peru.
Penemuan ini menyebabkan berkembangnya pemukiman dari masa Wari hingga masa kejayaan suku Inca pada abad ke-15. Dalam bahasa Queche yang digunakan oleh masyarakat adat, kata Pachacamac berarti “Dia yang memberi kehidupan pada Bumi”.
Mereka dimakamkan di dekat kuil lukisan Wari dan bertanggal antara tahun 800 dan 1100, ketika Kerajaan Wari berkembang di wilayah tersebut.