YOGYAKARTA – Omah Little Batik Maker sebagai wadah pendidikan kecil pembuatan batik di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta telah resmi dibuka. Website ini dibuat untuk memberikan wadah bagi Pembatik Cilik untuk melakukan kegiatan terkait batik, termasuk percontohan program pendidikan bagi Pembatik Cilik.
Pembukaan Batik Kecil di Omah dihadiri Kepala Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul H. Sunaryanta beserta jajarannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati, Ketua Pemerintahan YPA-MDR Gunawan Salim dan Manajer Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Asuransi Astra. Scroll untuk detail selengkapnya, selanjutnya!
Peresmian Omah Pembatik Cilik ditandai dengan penandatanganan taplak meja dengan menggunakan lilin yang berisi lilin.
“Komunitas Batik Kecil merupakan upaya untuk memperkuat Pilar Kehidupan yang menumbuhkan rasa bangga terhadap kearifan lokal dan keterampilan yang diperlukan untuk pengembangan daerah,” kata Ketua Pengurus YPA-MDR Gwanan Salim saat membuka acara. dari keterangannya pada Jumat, 5 April 2024.
Abdullah Kholifah, Head of Environmental Protection and Social Security, Astra, menambahkan, penting bagi generasi penerus bangsa untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik agar kompeten, berjiwa bisnis, dan berwawasan global dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. dunia.
“Kami berharap dengan adanya dana hibah ini tidak hanya dapat meningkatkan pendidikan siswa-siswi di Omah Pembatik Cilik, namun juga mengajak anak-anak dan siswa lainnya untuk turut serta meningkatkan keterampilan dan membentuk individu siap kerja, serta melestarikan budaya berbahasa Indonesia, yaitu kain batik.” – katanya.
Komunitas Cilik Membatik merupakan program pelatihan khusus bagi siswa-siswa terpilih yang berminat membatik dan mempunyai bakat. YPA-MDR menggandeng salah satu pemenang Apresiasi Semangat Terpadu Astra (SATU) Indonesia Awards 2017 di Batu, Jawa Timur yaitu Anjani Sekar Arum yang berperan sebagai narasumber batik.
Omah Pembatik Cilik merupakan ruang komunitas kreatif Batik Gedangsari Cilik yang dikembangkan oleh YPA-MDR sejak Oktober 2021, dimulai dengan 47 siswa, hingga kini telah menjangkau 80 siswa dari 8 sekolah baik SD, SMP, dan Prakarya. .
Kedepannya Omah Pembatik Cilik ini diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya pengunjung untuk wisata edukasi, dimana pengunjung dapat berlatih membatik, melatih langsung para pembatik kecil, dan menikmati hasil karya membatik yang harganya lebih mahal dari pembatik kecil, tidak lupa juga membeli sebuah beragam produk yang dihasilkan oleh pengrajin lokal yang kualitasnya tidak kalah saing dengan merek konvensional.
Gubernur Kabupaten Gunungkidul H. Sunaryanta mengungkapkan kepuasannya atas kemampuan dan upaya YPA-MDR dalam memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berekspresi dalam menciptakan seni batik sejalan dengan kurikulum mandiri yang ditetapkan Kementerian Pendidikan. Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi di Republik Indonesia.
“Seluruh upaya YPA-MDR sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda berbakat, terutama yang memiliki keterampilan hidup dan tertarik pada budaya kearifan lokal, untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. dia berkata.