Titik Kumpul Tekno – Google melakukan beberapa perubahan pada Google Maps yang akan meningkatkan privasi pengguna. Salah satunya berhenti mengumpulkan data lokasi dari fitur jam tangan.
Pembaruan ini merupakan bagian dari upaya Google yang lebih besar untuk meningkatkan privasi pengguna dan memberi orang kontrol lebih besar atas data mereka, termasuk fitur lain seperti penghapusan otomatis dan mode penyamaran.
Dari Business Insider, Sabtu 16 Desember 2023, Google memutuskan bahwa data lokasi dari timeline yang dikontrol oleh pengaturan riwayat lokasi dan catatan perjalanan pengguna akan disimpan langsung di perangkat pengguna, bukan di Google.
Artinya, Google tidak lagi memiliki akses terhadap data lokasi historis pengguna. Selain itu, ia meminta data lokasi pengguna dari Google.
Misalnya melalui perintah “geofencing” yang meminta data pada setiap pengguna yang berada di dekat tempat tertentu pada waktu tertentu, tidak lagi diterapkan.
Saat ini, Google mendapat tekanan yang semakin besar untuk menghentikan fitur pengumpulan data lokasi pengguna, terutama di Roe v. Jendela itu dibatalkan.
Dalam banyak kasus terkait peraturan ini, data lokasi beserta riwayat penjelajahan Internet dan bahkan riwayat SMS dapat digunakan sebagai bukti pidana terhadap orang yang pernah melakukan aborsi di negara yang melarang aborsi.
Pada Mei 2023, 42 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat AS dari Partai Demokrat menandatangani surat kepada CEO Google Sundar Pichai yang meminta mereka berhenti mengumpulkan dan menyimpan informasi lokasi pengguna.
“Praktik Google saat ini dalam mengumpulkan dan menyimpan catatan data lokasi ponsel dalam jumlah besar kemungkinan akan menjadikannya alat bagi ekstremis sayap kanan yang ingin menargetkan orang-orang yang mencari layanan kesehatan reproduksi,” kata surat itu.
Kemudian, pada pertengahan tahun ini, Google mengumumkan akan menghapus data historis lokasi pengguna yang mengunjungi klinik aborsi, pusat perawatan narkoba, tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga, klinik penurunan berat badan, dan layanan kesehatan lainnya.
Google mengatakan jika sistem mendeteksi bahwa pengguna telah mengunjungi salah satu lokasi sensitif, maka sistem akan menghapus entri tersebut dari riwayat lokasi pengguna tersebut “segera setelah kunjungan tersebut”. Kini, kendali kembali berada di tangan setiap pengguna.