Adhisty Zara Datang ke Kajian, Ungkapkan Pertanyaan Dalam Tentang Disakiti

Jakarta, VIVA – Aktris Adhisti Zara menjadi pusat perhatian saat menghadiri acara mengajar Ustaz Hillman Fauzi. Zara – nama samarannya dalam acara tersebut, melontarkan pertanyaan kepada Ustaz Hillman. Dalam survei tersebut, Zara tampak kesulitan menahan air mata saat ditanya soal patah hati.

“Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai situasi di mana kita merasa disakiti atau disakiti oleh orang lain. Pertanyaan yang sering muncul adalah siapa yang pertama kali kita maafkan, diri kita sendiri atau orang yang menyakiti kita?” tanya Zara.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kata Ustaz Hillman, kita perlu memahami lebih dalam hubungan kita dengan Allah, orang tua dan diri kita sendiri.1. Tingkatkan hubungan Anda dengan Tuhan

Menurut Ustaz Hilman Fauzi, ada tiga hubungan utama yang perlu kita perbaiki agar hati kita bisa diperbaiki oleh Allah. Yang pertama adalah hubungan kita dengan Tuhan.

Saat kita merasa tersakiti atau terluka, penting untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan. Seringkali kepedihan yang kita rasakan adalah cara Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa kita mungkin telah menjauh dari-Nya.

Hal ini bisa disebabkan oleh dosa atau maksiat yang kita lakukan. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah istighfar atau memohon ampun kepada Allah sebagai wujud peningkatan hubungan spiritual kita. 2. Meningkatkan hubungan dengan orang tua

Langkah kedua, jelas Ustadz Hillman, adalah meningkatkan hubungan kita dengan orang tua. Dalam ajaran Islam, ada dua dosa yang balasannya langsung di dunia.

Yang pertama adalah dosa seorang anak yang menyakiti hati orang tua dan menimbulkan duka yang mendalam. Hukuman atas dosa ini seringkali dirasakan langsung di dunia sebagai bentuk balasannya. Yang kedua adalah dosa seseorang yang menindas orang lain, yang pahalanya juga di dunia.

Saat kita merasakan kesakitan dari orang lain, bisa jadi ketidaknyamanan tersebut berkaitan dengan hubungan kita dengan orang tua atau keluarga. Mungkin ada hal-hal yang belum terselesaikan atau hubungan yang belum diperbaiki dengan orang tua atau keluarga yang menyebabkan Tuhan memberikan luka dalam hidup kita sebagai pengingat 3. Perbaiki hubungan dengan diri sendiri

Langkah ketiga adalah meningkatkan hubungan kita dengan diri kita sendiri. Ustaz Hillman Fauzi juga mengungkapkan pentingnya mencintai hati, tubuh, dan diri sendiri.

Jika kita tidak menjaga diri sendiri atau menghargai diri sendiri, kita mungkin kesulitan menerima atau memaafkan orang lain. Menghargai dan mencintai diri sendiri merupakan langkah penting untuk menyembuhkan hati dan memulai seluruh proses rasa sakit yang kita rasakan. Maafkan diri sendiri atau orang lain terlebih dahulu.

Ustadz Hillman menegaskan, kita harus memulainya dengan memaafkan diri sendiri sebelum memaafkan orang lain

“Kita tidak bisa memaafkan orang yang menyakiti kita kalau hati kita masih belum terpuaskan, kita belum terima,” ujarnya.

Memaafkan diri sendiri berarti mengatasi segala rasa bersalah, penyesalan, atau kebencian yang mungkin kita rasakan terhadap diri sendiri. Ini adalah proses penting untuk membersihkan hati kita dari beban emosional yang menghalangi kemampuan kita untuk memaafkan orang lain dengan tulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *