Sikarang, Titik Kumpul – Sebentar lagi, sepeda motor pemerintah Malaysia harus dilengkapi sistem pengereman anti-lock (ABS). Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Seperti dilansir Titik Kumpul dari Poltan, Sabtu, Kementerian Perhubungan Malaysia diketahui telah melakukan studi selama dua tahun yang dilakukan Malaysian Institute of Road Safety (MIROS) untuk menurunkan angka kematian akibat kecelakaan sepeda motor. 24 Agustus 2024
Berdasarkan sumber tidak langsung, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menanggapi kabar tersebut dan menyatakan mendukung penerapan peraturan tersebut jika diterapkan di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, PT Astra Honda Motor (AHM) menyatakan dukungannya agar sepeda motor di Indonesia menggunakan rem ABS.
“Untuk saat ini, kami masih menunggu pedoman dan kebijakan yang jelas untuk mendukungnya. Ini ada hubungannya dengan keselamatan,” kata Direktur Pemasaran PT AHM Octavianus Diwi kepada Titik Kumpul di Sikarang, Jawa Barat.
Menurut Okta, sepeda motor menyumbang angka kecelakaan di Indonesia, biasanya karena rem blong.
“Salah satu kecelakaan di Indonesia melibatkan sepeda motor. Rem juga bisa berkontribusi,” katanya.
Namun Okta mengatakan rem atau kendaraan bukan satu-satunya penyebab kecelakaan tersebut. Tapi ada alasan lain.
“Tapi menurut saya ada banyak alasannya. Ini bukan hanya tentang sepeda motor. “Keselamatan juga mempengaruhi gaya berkendara pengemudi,” kata Okta.
Selain itu, jika sepeda motor perlu menggunakan fungsi rem ABS, ada kemungkinan akan ditambah dengan harga kendaraan.
“Untuk harganya, kami belum tahu detailnya. Kalau kita lihat sekarang, harga ABS pasti akan berbeda. Lihat model CBS dan ABS saja. Namun kami masih menunggu instruksi dan pedoman dari pemerintah seperti KNKT atau Kementerian Perhubungan (dari Menhub).