Tangerang, 24 Juli 2024 – Aion Indonesia sebagai bagian dari Guangzhou Automobile Group memperkenalkan solusi berkendara cerdas dan ramah lingkungan melalui teknologi EV+ICV (Intelligent Connected Vehicle).
Sebagai produsen mobil listrik terbesar kedua di Tiongkok dan terbesar ketiga di dunia, Aion berkomitmen menghadirkan kendaraan listrik inovatif ke Indonesia.
Head of Product Training Aion untuk Asia Tenggara, Xu ZhaoIu, menyoroti keunggulan Aion melalui Magazine Battery and Architecture Electric Platform (AEP).
“Aion memiliki keunggulan Magazine Battery dan AEP, desain platform listrik murni eksklusif yang harus menjadi faktor penting saat memilih kendaraan listrik. “Melihat potensi besar di pasar Indonesia, Aion yakin teknologi inovatif ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen,” ujarnya kepada Titik Kumpul Otomotif di GIIAS 2024.
Kendaraan listrik Aion yang diluncurkan di Indonesia yaitu Aion I Plus, HIPTEC HT dan Aion ES menawarkan berbagai keunggulan seperti ruang maksimal, daya tahan baterai lebih lama, kabin lega, pengendalian lebih baik, dan teknologi lebih cerdas.
AEP berperan penting dalam mengembangkan sistem penggerak listrik terintegrasi tiga-dalam-satu, dengan desain yang 30 persen lebih ringkas, 20 persen lebih ringan, dan kepadatan daya 20 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata pasar.
Dengan desain overhang depan dan belakang yang pendek serta jarak sumbu roda yang panjang, AEP dapat mengurangi bobot kendaraan hingga 20 persen untuk jarak yang lebih jauh, sehingga memberikan pengalaman berkendara terbaik bagi pengemudi dan penumpang.
Pada ajang GIIAS 2024, Head of Marketing Aion Indonesia, Metta Iunita, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan kepada pengunjung.
“Sebagai merek baru di Indonesia, kami merasa tersanjung dengan sambutan hangat ini.” “Aion memastikan pengunjung dapat memperoleh informasi, melihat, merasakan kendaraan dan pada akhirnya memilih kendaraan sesuai kebutuhannya,” ujarnya.
Xu Zhaoiu juga menambahkan bahwa Aion sedang mengembangkan kendaraan otonom 4.0 dan melakukan banyak penelitian tentang masa depan mobilitas.