JAKARTA, Titik Kumpul – Setelah suksesnya perkemahan Taro Rangers pada 28 September 2024 di Taman Safari Bogor, pionir jaringan jajanan Taro kembali ke jiwa petualangnya. Melalui petualangan pendidikan luar ruangan berdasarkan pembelajaran berdasarkan pengalaman dan pembentukan karakter, anak-anak berhasil menantang tantangan fisik dan mental yang mengembangkan kemandirian dan keberanian.
Taro baru-baru ini meluncurkan Taro Junior Dash di Jakarta Running Festival pada 12 Oktober 2024 di Kelora Bung Karno, Jakarta. Dengan ratusan anak yang berpartisipasi dalam kelompok usia 4-12 tahun, lari ini dirancang untuk anak-anak.
Melalui acara ini, anak-anak diajak belajar memadukan aktivitas bermain dan petualangan untuk terus mengembangkan karakter dan kemandiriannya.
Riza Arief Rahman – VP Food Sejahtera Pemasaran Jajanan FKS menjelaskan: “Pengalaman langsung adalah cara yang paling efektif untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak. Hal ini dibuktikan dengan feedback positif dari peserta Taro Rangers camp sebelumnya. Cocok untuk keluarga modern karena lari mengajarkan mereka untuk menentukan batasan mereka dan mengatasi kesulitan.” Hal ini juga membantu untuk membuktikan.
“Dengan mengikuti Taro Wonder Jakarta Running Festival, Taro memadukan olahraga lari dengan petualangan yang menyenangkan dan mendidik. “Dalam proses ini, anak dapat berlari dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga serta menciptakan petualangan pengasuhan yang dapat memberikan nilai-nilai positif yang akan mereka bawa sepanjang hidupnya,” tambah Riza.
Taro Junior Dash Wonder merupakan salah satu dari lima kategori lari yang ditawarkan di Jakarta Running Festival. Diselenggarakan di lintasan Stadion Utama Kelora Bung Karno Jakarta, perlombaan ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu 100m untuk usia 4-5 tahun, 200m untuk usia 6-8 tahun, 400m untuk usia 9-10 tahun, dan 11-12 tahun. Pada usia Dengan empat jarak yang disesuaikan dengan usia, lomba lari trail ini dirancang untuk memberikan pengalaman menyenangkan dan memicu semangat lari anak-anak.
Acara tersebut tidak hanya mengedepankan olahraga saja, namun juga mengenalkan konsep penggunaan 5 nilai inti moral yaitu Kasih Sayang, Kejujuran, Loyalitas, Keberanian, Ketahanan dan Kreativitas kepada para peserta Taro Junior Dash. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan bagi pengembangan generasi mendatang yang berkarakter kuat.
Metz Manurung, direktur Taro Junior Dash Race, memuji komitmen Taro dalam membangun karakter anak melalui olahraga: “Kecintaan terhadap olahraga merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak dini. Oleh karena itu, Wonder Jakarta Running Festival menghadirkan acara lari inklusif yang dapat dinikmati oleh segala usia. Kami senang bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen Taro dengan menjadi tuan rumah Taro Junior Dash. Sebagai acara lari yang dirancang khusus untuk anak-anak, kami yakin ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendidik bagi seluruh keluarga.”
Membawa orang tua yang suka berpetualang ke dunia Adventaro yang sesungguhnya
Salah satu bukti nyata bagaimana Tarot membangkitkan semangat petualangan pada anak-anak, dewasa dan keluarga secara kreatif dan edukatif adalah terciptanya orang tua petualang di kawasan Istora Senayan melalui “The Greatest Adventaro World”.
Kegiatan ini dirancang untuk mendorong anak-anak dan keluarga mengeksplorasi empat elemen alam: tanah, air, api, dan udara. Di sini anak memahami bagaimana mencapai keseimbangan hidup melalui keselarasan keempat unsur tersebut.
Pola asuh yang penuh petualangan dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak saat mereka menghadapi tantangan bersama. Kegiatan tersebut dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak melalui pengalaman bermakna yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan seperti keberanian, kerjasama, dan kepedulian terhadap alam.
Melalui Adventurous Parenting, kami berharap para orang tua tidak hanya menghadapi kesulitan dalam mendidik anak, namun juga mendorong anak untuk tumbuh mandiri, berani, dan percaya diri.
Shabeera Alula Adnan ‘Lala’ dan keluarga menghadiri Taro Junior Dash. Sebagai anak yang terkenal dengan kecerdasannya, Lala (6 tahun) kerap memukau netizen dengan melampaui kemampuan anak seusianya. Menurut Ochi Febria selaku ibu Lala, kecerdasan tersebut tidak datang dengan sendirinya melainkan berkat peran orang tua yang berperan aktif dalam tumbuh kembang anak.
“Sebagai orang tua, kami percaya akan pentingnya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menghadapi tantangan dan belajar dari pengalaman langsung. Melalui konsep pola asuh petualang, kita tidak hanya membangun kecerdasan tetapi juga membangun karakter dan perilaku yang baik pada anak. Hal ini membuat anak menghadapi situasi dengan percaya diri dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup. “Kegiatan yang dilakukan talas merupakan cara yang bagus untuk mempererat hubungan kita dengan anak-anak dan mengajarkan mereka nilai-nilai penting seperti kemandirian, keberanian dan keseimbangan hidup dengan alam,” jelas Ochi Pepria.
Kami berharap hal ini dapat menginspirasi lebih banyak keluarga Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pengasuhan orang tua yang kreatif dan mendidik seiring dengan terus menggemanya semangat pengasuhan petualang.
“Saat kita melibatkan anak-anak dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menantang, orang tua dapat memperkuat ikatan emosional dan mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak mereka dengan menanamkan nilai berusaha menjadi berani. Melalui acara seperti Taro Junior Dash dan The Greatest Adventaro World, para orang tua Bisa bertualang bersama anak-anaknya, sekaligus bisa ditumbuhkan nilai-nilai keberanian, pungkas Reza, tanpa terlalu banyak merelakan produknya, dan lomba lari sesungguhnya memang “menyedihkan”.