Jambi – Indonesia mempunyai kekayaan budaya dan warisan alam. Tak heran jika suatu saat nanti Indonesia akan menjadi destinasi wisata dunia. Bagaimana tidak, Indonesia punya keindahan alam yang menawan dan banyak cerita sejarah yang menarik. Salah satunya adalah cerita tentang sejarah dan budaya Kawasan Warisan Budaya Nasional (KCBN) Murazambi.
Baru-baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama DPR dan Gubernur Zambia meresmikan proyek kebangkitan besar-besaran KCBN Murazambi. Setelah diteliti, kawasan tersebut jelas masih kaya akan bentuk candi dari abad ke-7.
“Candi ini mempunyai daya tarik sejarah budaya. Namun apa maksudnya bila ada daya tarik? Jadi kami sedang merenovasi candi tersebut, kemudian kami akan mengajak masyarakat untuk mengetahui sejarah dan nilai-nilainya, kemudian kami akan mengajak masyarakat untuk tidak hanya datang dan melihat.” . Ini,” kata Gubernur Zambia Al Haris. Murazambi berbicara di sela-sela peresmian Mega ReTitik Kumpull Project KCBN, Rabu, 5 Juni 2024.
Tak hanya candi yang akan dipugar, museum juga akan dibangun di kawasan itu. Al Haris berharap kawasan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya tetapi juga membantu menghidupkan kembali perekonomian masyarakat di masa depan. Untuk ini, pemerintah kota pedesaan setempat juga akan diberdayakan.
Mereka bisa ikut serta menjadi pelaku UMKM. Ketika candi ini dipugar, kita berharap para replikator sadar bahwa mereka bisa berbisnis baru dan merawat candi ini, sehingga budayanya bisa terpelihara. negara di sini Berpadu dengan baik, ”katanya.
“Semakin baik kondisinya, semakin kita melindungi dan memberdayakannya.”
Al Haris juga mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan banyak kursus pelatihan bagi masyarakat setempat untuk melatih UMKM tentang apa yang dibutuhkan di sektor tersebut. Mulai dari pengembangan UMKM makanan khas Zambi hingga Batik Batik.
Al Haris berkata lagi: “Saya kira jika kita bisa mengembangkan semangat masyarakat setempat, kita akan mempersiapkan kuil ini untuk masa depan. Kami akan melatih orang-orang untuk bisa masuk ke dalam agar wisatawan dan peneliti asing mengetahuinya.”
Museum
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilmar Farid mengatakan, pihaknya juga akan membangun museum untuk menunjang informasi sejarah dan budaya. kegiatan komunitas UMKM. Total luas museum yang dibangun adalah 10 hektar.
“Total luas kita 10 hektar. Ada beberapa bangunan museum, pusat kegiatan masyarakat UMKM, ada kerajinan tangan, pusat informasi wisata, dan ruang anak. Berdekatan dengan komplek peninggalan budaya Murazambi. Mudah-mudahan museumnya bisa selesai. Ulang tahun Zambi Itu di bulan Oktober. Bisa juga terjadi di tempat ini,’ ujarnya.
Ada dua tahap pengembangan, lanjut Hilmar. Pada tahun 2024 akan dibangun museum inti dan beberapa bangunan tambahan yang dijadwalkan selesai pada Oktober tahun ini. Tahun depan, pengerjaan konstruksi akan dilanjutkan di lokasi seluas 10 hektare tersebut.
Hilmar juga meyakini KCBN Murazambi merupakan situs Budha terbesar di Asia Tenggara. “5 tahun ke depan, tujuan kita lebih besar dari Angkot Wat ini karena potensinya sangat besar. Di antara kita, para pemangku kepentingan, dan teman-teman media, kita berharap ada kerja sama. Ini tempat paling penting di Asia Tenggara.”
Gubernur Zambia Al Haris mengatakan pembangunan sebenarnya dimulai pada tahun 2022. “Lahannya akan kita bangun pada tahun 2022. Mari kita lanjutkan pada tahun 2023. Sekarang pada tahun 2024, selain lahan kosong, kami juga akan merestorasi banyak candi. (Museum) ini merupakan lokasi baru di luar candi-candi yang sudah ada, kawasan khusus. Mendukung pariwisata,” ujarnya.
Perlu dukungan dari pemerintah pusat
Anggota DPR RI asal Zambi dari Partai Amanat Nasional, H Bakri berharap mega proyek tersebut berjalan lancar. Dia mengatakan, pemerintah pusat juga perlu dorongan.
“Kami mengharapkan dorongan dari pemerintah pusat,” ujarnya. Ini bukan tentang Zambia tapi tentang seluruh dunia.”
Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya intervensi Kementerian Puper untuk meningkatkan anggaran semaksimal mungkin. “Kemendikbud mengalokasikan anggaran miliaran dong. Puper sudah menganggarkan kawasan wisata prioritas seperti Labuan Bajo, begitu pula Kementerian Perhubungan tidak sampai salah dengan menjadikan Sungai Batang Hari menjadi perahu wisata. Saya akan terus memantaunya di DPR.”