Titik Kumpul – Pelan tapi pasti, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, mulai mewujudkan impian prajurit TNI untuk bisa tinggal di rumah dinas yang bermartabat dan nyaman.
Beberapa hari setelah dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli langsung mengambil langkah dengan menginisiasi program rehabilitasi rumah yang dilakukan secara mandiri di beberapa satuan.
Salah satu satuan yang diminta melaksanakan program rehabilitasi perumahan swadaya resmi adalah Batalyon Infanteri 305/Tengkorak Para Raider, Kostrad.
“Kami mendapatkan kesempatan tersebut dari pimpinan TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli, pimpinan Kostrad yang telah menobatkan kami sebagai salah satu satuan yang diapresiasi dalam restorasi rumah-rumah yang sempat rusak parah dan tidak berpenghuni selama ini. sudah lama, jadi kita bisa memulihkannya sebaik mungkin,” kata Raja Aibon Kogila dalam siaran resmi dilansir Titik Kumpul Military, pada 17 April 2024.
Dalam program ini, setiap unit mendapat bantuan dana renovasi rumah dinas sebesar Rp 2 miliar yang bersumber dari APBN. Dengan uang sebesar itu, tujuannya adalah mampu memulihkan 12 rumah dinas yang kondisinya buruk dalam waktu 3 bulan.
Akhirnya pada tanggal 5 Januari 2024, di bawah pimpinan Panglima Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, Ksatria Pasukan Tengkorak TNI segera bergerak ke Kostrad.
Mulailah mendata rumah dinas yang rusak, terutama rumah dinas yang dibiarkan kosong dan tidak berpenghuni yang sering disebut rumah hantu. Renovasi rumah akhirnya dimulai.
Satu demi satu rumah yang menjadi sasaran dibom dan beberapa harus dibongkar seluruhnya karena tidak dapat digunakan lagi.
Anehnya, rumah tersebut tidak direnovasi sesuai standar kerja standar. Sebab Pasukan Tengkorak masih bekerja dari subuh, senja, senja hingga senja.
“Semua bekerja dengan penuh semangat, dimulai dari pagi hari, kemudian istirahat makan siang selama satu jam, berlanjut hingga malam hari, kemudian istirahat Maghrib dan berlanjut hingga jam 10 malam. Jadi kenyataannya dengan strategi kerja itu, kami bekerja dua kali lipat, jadi kami bekerja 176 hari,” kata alumnus Akademi Militer ARUPADATU tahun 2004 itu.
Dan alhasil, setelah bekerja keras dengan semen dan pasir, tepatnya pada tanggal 1 April 2024 atau hari ke 88, semua rumah hantu tersebut hilang dan bermunculan rumah-rumah baru dengan desain WOooW!! Luar biasa. Rumah yang tadinya sempat hancur kini disulap menjadi rumah berkonsep minimalis yang modern dan cantik.
Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata tidak hanya 12 rumah yang dipugar oleh Raja Aibon Kogila dan prajuritnya, namun jumlahnya dua kali lipat, yaitu 24 rumah tipe K-45. Dan semua rumah dihiasi dengan taman bunga dan taman sederhana.
“19 rumah kosong karena rusak parah, dan 5 rusak namun masih ada warga yang menghuninya. Terima kasih Pak. rasa hormat yang diberikan kepada kami,” kata Raja Aibon Kogila.
Ke-24 rumah hasil rehabilitasi ini nantinya akan diserahterimakan untuk ditempati oleh para prajurit yang telah meraih sejumlah prestasi yang mengharumkan nama kesatuan.