Aktivis Perempuan Kecam Gus Miftah atas Candaan Kasar terhadap Yati Pesek: Pecat dari Jabatannya!

JAKARTA, Titik Kumpul – Penulis sekaligus aktivis perempuan Kalis Mardiasih angkat bicara soal ulah Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden, yang melontarkan lelucon jorok kepada Yati Pesek dalam video lama yang beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, Yati Pesek, seniman, penari, komedian, dan aktor senior menjadi sasaran ejekan fisik saat diundang ke panggung pertunjukan Wayang.

Gus Petek menyebutnya dengan istilah yang menghina, termasuk menggambarkan penampilan fisiknya dan mengaitkannya dengan profesi yang tidak pantas.

“Seorang artis, penari, pelawak, aktris senior, dan seorang ibu dikisahkan melontarkan lelucon yang menghina perempuan dan dia melanjutkannya meski Bu Yati menunjukkan respon yang tidak mengenakkan,” tulis Kalis melalui akun Instagram pribadinya @ Kalis. Mardiasiah, Kamis 5 Desember 2024.

Kalis kesal dengan sikap Gus Patek yang tidak menepati janji, apalagi pada wanita yang patut dihormati.

Ia juga menyoroti posisi Gus Patek sebagai utusan khusus presiden yang dinilainya kurang tepat mengingat pernyataan tersebut dinilai mencerminkan prasangka buruk terhadap perempuan.

“Tidak jujur ​​kalau ada utusan khusus yang berkepala dingin kalau bicara perempuan selalu soal pelecehan seksual,” kata Kallis.

Penutup, Kalis menyebut pencopotan Gus Patek dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab penggunaan APBN.

“Bertanggung jawab terhadap APBN kita! Putuskan Mift dari jabatan Utusan Khusus Presiden,” tulisnya.

Video lama ini menimbulkan banyak perbincangan di media sosial. Dalam klip tersebut, Gus Petek membuka sindiran dengan menyebut Yati Pesek “pembohong” dengan menggunakan bahasa Jawa.

“Itu lagunya yang berjudul Badging Longcat. Aku ngajak orang jahat jalan-jalan,” ujar Gus Patek.

Lanjut Gus Patek dengan kata-kata yang menghina. Meski dibalas Yati dengan sindiran tajam, candaan tetap berlanjut.

“Saya mengapresiasi Bude Yati jelek, makanya dia berdosa, kalau cantik nanti jadi PSK,” kata Gus Patek.

“Sekarang kenapa kamu bilang begitu? – Untung ‘laki-laki’ kamu ada di sini, tapi bukan ustaz, atau kiai, ”omel Yati Pesek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *