JAKARTA – Federasi Olahraga Air Indonesia resmi berganti nama menjadi Federasi Olahraga Air Indonesia. Perubahan tersebut disetujui dalam diskusi khusus atau konferensi nasional yang dihadiri 30 kepala daerah provinsi se-Indonesia pada Sabtu, 9 Maret 2024, di Hotel Four Points Jakarta.
Sebelumnya, PB PRSI (Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia) berganti nama menjadi Akuatik Indonesia pada Munas 2023 di Jakarta pada 5 Agustus 2023. Resmi dimasukkan ke dalam Federasi Akuatik Indonesia pada Munas 2024.
Sesuai arahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Federasi Olahraga Air Indonesia ditambahkan ke dalam Federasi Olahraga Air Indonesia, kata Anindya Bakri, Ketua Persatuan Olahraga Air Indonesia.
Alasan perubahan nama ini adalah Aquatics Indonesia telah mengembangkan lima cabang olahraga: renang, polo air, menyelam, renang artistik, dan renang perairan terbuka.
Selain menggelar munas, Akuatik Indonesia juga menyelenggarakan National Training Meeting 2024 atau Sarasehan Pelatnas yang mengangkat tema “Sukses Menuju Sukses Global di PON XXI/2024”.
Lokakarya Nasional akan menilai program ini hingga tahun 2023 dan menyiapkan peta jalan akuatik untuk pencapaian global.
PON 2024 rencananya digelar di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, pada 8 hingga 20 September.
Olimpiade 2024 adalah yang paling dekat dengan kesuksesan, dimana misteri Anindu Bakri juga ditunjuk sebagai penanggung jawab timnas Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
“Indonesia sudah menyeleksi tujuh atlet untuk berlaga di Olimpiade Paris, saya berharap juga ada perenang yang bisa lolos ke Olimpiade,” kata Anindya.
Selain itu, pada Minggu pagi, 10 Maret 2024, Anindya Bakrie dan jajaran Pengurus Water Sports Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran HI Jakarta dalam rangka Car Free Day (CFD).
Dalam perjalanannya, Anindya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga turut mendukung tim Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024.