Akui Masih Suka Makan ‘Jorok’ Anjasmara Ternyata Lakukan Ritual Ini Biar Tetap Muda

Jakarta, Titik Kumpul – Aktris senior Anjasmara terus menarik perhatian publik dengan paras cantiknya. Meski usia Dian Nitami sudah 49 tahun, namun banyak perempuan yang tak percaya setengah abad suami Dian Nitami akan segera tiba.

Lantas apa yang membuat Anjasmara tetap terlihat bugar dan sehat di usianya yang sekarang? Mari lanjutkan penelusuran seluruh artikel di bawah ini.

Anjasmara mengaku meski rutin melakukan yoga, ia mengaku kerap mengeluh karena mengonsumsi makanan yang “ceroboh”.

“Orang-orang melihat saya menjalani hidup yang sangat sehat, berolahraga. Maka sepertinya saya tidak akan keluar pada malam hari, meskipun saya berjalan secara alami. Hikmahnya, makan sembarangan tetap saja ya. “Bukan martabak ya, mie instan tengah malam, ayo,” ujarnya di podcast Maia Estiannty.

Meski Dian Nitami memiliki sanggar yoga dan aktif mengajar yoga, suami Dian Nitami ini mengungkapkan, kunci tetap bugar adalah menjaga kesehatan jantung, pinggang, dan badan.

Salah satu cara untuk tetap bugar, kata Anjasmara, adalah teknik pernapasan.

Alhamdulillah ada (studio yoga). Jadi sehat bukan berarti kita menjaga pola makan, tidak makan, tidak boleh ini, tidak boleh itu. TIDAK. Yang terpenting bagi kesehatan adalah jantung yang sehat, pikiran yang sehat, dan tubuh yang sehat. “Resepnya adalah bernapas dengan benar terlebih dahulu,” jelasnya.

Pria yang kini berprofesi sebagai instruktur yoga ini menjelaskan apa itu pernapasan yang benar.

Ia mengatakan berdasarkan literatur medis, kita menggunakan 50 persen kapasitas paru-paru kita setiap hari.

Dengan bernapas yang benar, manusia dapat memaksimalkan pernapasannya hingga 100%, sehingga memaksimalkan regenerasi sel-sel tubuh dan memaksimalkan metabolisme.

Yang pasti kulit jadi lebih cerah, kulit lebih segar, ujarnya.

Anjasmara mengatakan, posisi duduk juga mempengaruhi cara bernapas yang benar.

Katanya kalau membungkuk ternyata paru-parunya tertekan. Akibatnya, kapasitas paru-paru tidak maksimal untuk bernapas.

Jadi paru-parunya dikompres, harusnya 100 persen karena kompresinya 50 persen. Duduk begini (hook), jantungnya tertekan. Ada teknik pernapasan yang memaksimalkan kinerja paru-paru, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *