Titik Kumpul – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Agung Al-Azhar, Prof. Abbas Shouman mengapresiasi kerukunan umat beragama di Indonesia. Ia menilai Indonesia adalah contoh terbaik dalam hal toleransi dan hidup berdampingan atau hidup bersama secara damai.
Hal ini disampaikan oleh Prof. berjudul, “Peran Tokoh Agama Menghadapi Tantangan Persatuan: Hikmah Hijrah Nabi.”
Kini, Direktur Majelis Hukama Muslimin (MHM) Indonesia, Muchlis M Hanafi, Presiden Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, Ketua Yayasan Nurul Islam KH Noer Ali Bekasi, Pimpinan VIII Madrasah Ibtidaiyah se-Kabupaten Bekasi, Ketua Umum MUI Kota Bekasi KH Madrais Hajar, Ketua Dewan Pimpinan Pesantren Kabupaten Bekasi KH M Yasin, Ketua FKUB Kab. Moporof. KH Mahmud, Presiden ICMI Kota Bekasi Dr.H. Inayatulloh bersama ratusan pimpinan agama, masyarakat, dan pesantren di wilayah Bekasi.
“Indonesia adalah contoh yang baik dalam soal at-Ta’ayusy as-Silmy atau hidup bersama atau hidup damai. Karena negara ini sangat berbeda-beda, baik secara suku, agama, dan lain-lain, namun mereka hidup berdampingan dengan damai”, tegas Prof. Abbas Shouman yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Azhar International Alumni Association (OIAA).
Prof. Abbas Shouman mengaku sangat senang melihat kehadirannya bersama Grand Sheikh Al Azhar di Indonesia tidak hanya diterima dengan baik oleh umat Islam, tetapi juga oleh umat yang berbeda agama.
Menurutnya, akhlak masyarakat Indonesia yang baik sejalan dengan ajaran Rasulullah untuk terus menjaga perdamaian antar umat beragama. “Saat Nabi hijrah ke Madinah, sebagian warganya tetap menjadi Yahudi dan tidak pernah dipaksa masuk Islam,” ujarnya.
“Al-Azhar juga telah menjalin gerakan bersama dengan gereja-gereja Kristen di Mesir. Dan mereka saling membantu hingga saat ini. Karena menjaga perdamaian sangat penting untuk menjaga kedaulatan negara dan keharmonisan anak cucu kita ke depan,” ujarnya. dikatakan. . terus berlanjut.
Profesor Abbas Shouman menambahkan, banyak pelajar Indonesia yang mencari ilmu ke Al Azhar. Jumlahnya sekitar 15 ribu orang. Syekh Agung Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, sebenarnya lebih peduli terhadap mahasiswa asing, termasuk warga India, dibandingkan warga Mesir sendiri. “Karena baginya itu adalah anugerah orang tuanya yang perlu dijaga dan dilindungi agar kelak mereka kembali dalam kondisi yang baik,” kata Profesor Abbas Shouman.
“Al Azhar sangat senang sekali dengan pelajar Indonesia. Mereka istimewa karena sopan santun, canda tawa, dan kegigihannya dalam belajar,” ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya dari Titik Kumpul Education di tautan ini