Jakarta, Titik Kumpul – Dunia hiburan selalu penuh dengan cerita seru dari para aktor. Aktris berbakat Amanda Manopo menyentuh hati saat menceritakan kisah hidupnya dalam wawancara dengan saluran TS Media.
Bersama aktris legendaris Christine Hakim, Amanda berbagi perjalanan hidupnya; Dia mengungkapkan kenangan menyentuh tentang tantangan karier dan mendiang ibunya yang selalu mendorongnya untuk terus maju.
Air mata Christine Hakim menambah kedalaman, apalagi keduanya berbagi pengalaman hidup berjuang di dunia hiburan, termasuk pengorbanan sosok ibu.
Amanda memulai seninya ketika dia berusia 8 tahun. Namun, karier ini bukanlah karier yang ia pilih secara sukarela, melainkan terpaksa karena situasi keuangan keluarganya. Ibunya, Amanda, terus mendorongnya untuk menekuni dunia akting dan bekerja di industri hiburan.
Tanpa persiapan apapun atau pengetahuan mendalam tentang dunia akting, Amanda mengikuti perkataan ibunda Amanda yang percaya bahwa ini bisa menjadi jalan hidup yang ditetapkan oleh Tuhan.
“Awalnya aku terpaksa melakukannya. Aku tidak mengerti akting, aku tidak pernah mempelajarinya, tapi ibuku selalu bilang, ini jalanku, Tuhan yang menentukan,” kata Amanda kepada TS Media YouTube. pada hari Rabu. 16 Oktober Tahun 2024.
Meski usianya masih muda, Amanda menghadapi kerasnya pekerjaan di industri hiburan, terutama saat ia harus syuting iklan pada larut malam dan pagi hari. Saat itu ia belum memahami arti usaha dan hidupnya mengalir begitu saja tanpa tahu akan dibawa kemana.
Salah satu yang menarik dari wawancara tersebut adalah saat Amanda bercerita tentang ibunya. Amanda mengungkapkan betapa besar peran ibunya dalam hidupnya. Tak hanya memajukan karirnya, ia juga menjadi panutan yang penuh pengorbanan. Meski sang ibu telah tiada, namun kenangan perjuangan bersama akan selalu membekas di hati Amanda.
“Ibuku selalu ada untukku. Hari-hari itu kami habiskan bersama dengan mengendarai sepeda motor saat hujan dan malam hari. Sebelum mobil datang, kami berdua selamat dan pertarungan terus berlanjut,” kata Amanda.
Bahkan ada momen Amanda meminta ibunya menggantikannya sebagai pelukis. Namun sang ibu selalu menyemangatinya dengan keyakinan bahwa segala pengorbanan yang mereka lakukan akan membuahkan hasil.
Christine Hakin yang dikenal sebagai salah satu aktor senior yang disegani di Indonesia sangat emosional mendengarkan cerita Amanda. Menurut Christine, pertemuannya dengan Amanda mengubah pandangannya terhadap aktris muda itu secara drastis. Awalnya ia mengenal Amanda dari layar kaca, namun setelah mendengar kisah perjuangannya, Christine berubah pikiran.
“Saat saya pertama kali bertemu Amanda, sudut pandang saya berubah 180 derajat. Saya sangat tersentuh oleh perjuangan dan kejujuran hatinya. Dia lebih dari sekadar gambaran di layar,” kata Christine.
Christine menambahkan, perjuangan Amanda menjalani hidup, apalagi tanpa ibunya, merupakan hal yang unik. Christine mengagumi kegigihan Amanda meski di tengah keadaan yang sangat sulit.
Dalam wawancara tersebut, Amanda bercerita tentang prinsip hidup yang akan selalu ia ikuti: selalu menjaga manusia tetap manusiawi. Nilai doa ini diajari oleh mendiang ibunya yang selalu menekankan pentingnya bersyukur dan berbagi dengan sesama.
Amanda percaya bahwa kebaikan dan sikap positif terhadap orang lain adalah kunci untuk bertahan di dunia hiburan yang kompetitif dan menggoda. “Aku selalu ingat pesanmu, jangan pernah lupa berdoa dan bersyukur. Ibu selalu mengajariku untuk berbagi dan menjadi manusia,” kata Amanda.
Di akhir wawancara, Amanda mengungkapkan bahwa meski ibunya meninggal, ia selalu berusaha membuktikan bahwa dirinya baik dan mampu melakukan yang terbaik. Tapi Amanda sangat menyesal; Ia merasa tidak berhak mengungkapkan perasaannya kepada ibunya selama ia masih hidup.
“Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa kalau hanya ibu. Jujur kalau harus mengungkapkan perasaanku secara langsung, sekarang sudah terlambat. Aku harap ibu selalu melakukan yang terbaik,” kata Amanda dalam video wawancaranya.
Tak hanya berbagi cerita tentang sang ibu, Amanda juga berbagi kenangan perjuangan keras sang ibu demi keluarga. Christine mengatakan ibunya adalah anak tertua dari 15 bersaudara dan harus membantu ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri untuk menghidupi keluarga besar mereka. Ibunya bahkan melakukan berbagai pekerjaan di rumah untuk menunjang pendidikan adik-adiknya.
Christine mengungkapkan rasa cintanya yang mendalam kepada ibunya dan berharap agar segala pengorbanan yang dilakukannya menjadi ibadah dan diterima di sisi Tuhan. “Ibu saya selalu memperingatkan ayah saya terhadap korupsi. Meski mengalami kesulitan, ibu saya tidak pernah mengeluh. Saya membiayai adik-adik saya sampai mereka menyelesaikan pendidikannya, kenang Christine.
Usai wawancara, Amanda Manopo dan Christine Hakim berbincang tentang film terbarunya, “If Tomorrow Your Mother Is Not There”. Film ini menceritakan kisah pribadi mereka: hubungan ibu dan anak; Tema-tema yang diangkat sangat dekat dengan kisah pribadi mereka tentang bagaimana menyikapi pengorbanan dan kehilangan orang tua yang berjuang demi keluarga.
“Film ini ingin berbicara tentang waktu dan komunikasi antar keluarga. Ini tentang anak-anak yang tumbuh dewasa dan akhirnya memiliki kehidupan mereka sendiri dan membuang-buang waktu mereka untuk hal-hal duniawi. Hingga akhirnya kita lupa bahwa kita masih memiliki orang tua yang mengajari kita semua hal yang harus kita pegang teguh, kata Amanda Manopo.
Amanda Manopo juga mengatakan bahwa film tersebut merupakan proyek yang sangat pribadi baginya karena berkaitan dengan pengalamannya. “Kami diberi kebebasan oleh Pak Rudi untuk menciptakan karakter kami sendiri di film tersebut. “Bagaimana tulisannya di sana?” Kami diajak bercerita dari pengalaman kami sendiri, jelas Amanda.
“If Tomorrow Your Mother is Not There” dijadwalkan tayang pada 14 November 2024 dan diperkirakan akan menjadi adegan emosional yang mengajak seluruh anggota keluarga untuk merefleksikan hubungan mereka dengan orang tuanya. Saya berharap film ini menyentuh hati penonton dan menjadi pengingat untuk lebih menghargai waktu bersama keluarga.