Ambisi Honda Kembangkan Baterai Solid-State, Apa Keunggulannya?

JAKARTA, Titik Kumpul – Produsen mobil Jepang Honda sedang mempercepat pengembangan baterai solid-state yang diklaim akan memungkinkan mobil listriknya menempuh jarak hingga 620 mil, atau sekitar 1.000 kilometer, dengan sekali pengisian daya.

Dilansir Titik Kumpul dari laman Insideevs, Minggu 8 Desember 2024, jarak tersebut hampir dua kali lipat jarak rata-rata mobil listrik yang ada saat ini.

Selain menghilangkan kekhawatiran akan jangkauan, baterai solid-state yang dikembangkan Honda akan berukuran 50 persen lebih kecil, 35 persen lebih ringan, dan 25 persen lebih murah dibandingkan baterai lithium-ion berbasis cairan yang digunakan saat ini.

Baterai solid ini juga menawarkan perlindungan tingkat tinggi dan dapat diisi dengan sangat cepat.

Setelah tahun 2040, Honda akan membuat mobil listrik dengan jangkauan 776 mil atau sekitar 1.247 kilometer, sekaligus mengurangi ukuran, berat, dan harga.

Para eksekutif Honda menyampaikan kabar tersebut pada sebuah presentasi di Jepang bulan lalu.

Presentasi tersebut dilakukan seminggu setelah Honda mengumumkan akan membangun fasilitas manufaktur untuk menguji cara mengembangkan baterai solid-state skala besar.

Dapat dipahami bahwa produksi uji coba akan dimulai bulan depan.

Meski demikian, Honda mengakui ada tantangan besar yang harus dihadapi.

Permasalahan utamanya adalah ukuran sel baterai prototipe masih sangat kecil, 100 kali lebih kecil dari ukuran yang dibutuhkan kendaraan.

“Itulah mengapa kami menciptakan jalur produksi percontohan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah terkait ukuran dan produksi massal sesegera mungkin,” kata Takeshi Ueda, chief engineer di Honda R&D.

Dia menambahkan: “Kami harus meningkatkan ukuran baterai prototipe sebanyak 100 kali lipat. Kami juga sedang berupaya membawanya ke tahap produksi massal. “

Tantangan lainnya adalah pada proses pembuatannya, dimana permasalahan kelembaban juga menjadi kendala.

Dimana fasilitas produksi harus memiliki kelembaban yang sangat rendah, yang biasanya memerlukan peralatan berukuran besar dengan konsumsi energi yang tinggi.

Meski penuh tantangan, Honda optimistis kendala tersebut bisa diatasi.

“Baterai solid-state kami akan menjadi game changer di era EV ini,” kata Presiden Honda R&D Co Keiji Otsu dalam pernyataan yang sama.

Sekadar informasi, Honda bukan satu-satunya pemain besar yang mencoba mewujudkan baterai solid-state, Toyota, Nissan, Stellantis, BMW, dan Volkswagen juga mengembangkan teknologi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *