Titik Kumpul – Ketegangan antara Iran dan Israel menjadi anugerah bagi Rusia. Hal ini tidak lepas dari persepsi dunia terhadap musuh abadinya, Amerika Serikat, yang tidak mampu menjaga stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Seperti diketahui, pada 13 dan 14 April 2024, tentara Iran melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel.
Operasi militer Iran dalam Operation True Promise merupakan respon atas pengeboman gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah yang dilakukan tentara Israel pada 1 April 2024.
Beberapa hari kemudian, tentara Israel membalas. Pada 19 April 2024, pasukan Zionis mengebom wilayah Isfahan Iran dan menghancurkan sistem pertahanan udara di dekat fasilitas nuklir.
Beberapa pihak mengklaim saling serangan antara Iran dan Israel hanyalah “perang bayangan”. Sebab di balik kedua negara terdapat sistem hebat yang saling mendukung. Dalam hal ini, Rusia berada di pihak Iran dan Amerika berada di pihak Israel.
Namun meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mengancam kepentingan Rusia. Sebab dalam satu dekade terakhir, Vladimir Putin semakin memperkuat jaringan dan memperkuat pengaruhnya.
Selain Iran, Rusia juga mendukung rezim Bashar al-Assad untuk mempertahankan posisi nomor satu di Suriah. Oleh karena itu, konflik antara Iran dan Israel dapat berdampak kuat pada posisi Rusia di kawasan.
Namun, perang antara Iran dan Israel juga bisa menguntungkan Rusia sampai batas tertentu. Dalam laporan Titik Kumpul Military dari think tank Stimson Center, ada empat potensi kepentingan Rusia di balik konflik di Timur Tengah.
Pertama, situasi di Timur Tengah membuat Amerika terpojok pasca agresi militer Israel ke Gaza. Negeri Paman Sam dianggap sebagai penjamin stabilitas kawasan yang tidak bertanggung jawab dan tidak efektif.
Rusia di bawah komando Putin menuduh Amerika Serikat memberikan dukungan sepihak kepada Israel untuk menghilangkan akar penyebab krisis di Timur Tengah. Terutama konflik Israel-Palestina.
Kemudian, semakin banyaknya berita utama di Timur Tengah mengalihkan perhatian dunia dari perang di Ukraina. Tentu saja ini sangat berguna bagi Rusia.
Ketiga, jika konflik antara Iran dan Israel berakhir, Rusia dapat meningkatkan pengaruhnya di Timur Tengah. Banyak negara melihat Rusia sebagai kekuatan dunia yang dapat diandalkan untuk melakukan upaya diplomatik untuk menghentikan Iran.
Terakhir, jika Iran menjadi sasaran serangan Israel di masa depan, maka kerja sama antara negeri para mullah dan Rusia akan semakin erat.
Jelas bahwa Iran pertama-tama membutuhkan sistem pertahanan udara Rusia yang lebih canggih. Hal ini untuk menembak jatuh jet tempur dan rudal rahasia Israel.