JAKARTA, Titik Kumpul – Polisi baru-baru ini menangkap anak seorang pemilik toko roti yang viral karena diduga melakukan pelecehan terhadap pegawai perempuan. Pelaku bernama George Sugama Halim ditangkap tim gabungan Ditreskrim Polda Metro Yaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Penangkapan pelaku diprakarsai oleh DAD (19) setelah dua bulan mendapat laporan penganiayaan terhadap karyawannya.
Kepala Badan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol Weera Satya Triputra mengatakan, pihaknya mendukung Reskrim Polres Metro Jakarta Timur dalam melakukan penangkapan tersebut.
Sumber: Dokumen Subdit Jatanras, Ditrescrimum Polda Metro Yaya
“Tim gabungan Subdit Jatanras 1 dan 2 Ditrecrimum PMJ bersama Reskrim Polres Metro Jakarta Timur berhasil mencapai target tersebut,” kata Wira, Selasa, 17 Desember 2024.
Selama proses penangkapan, pelaku tampak pasrah. Deputi kemudian mengikuti penyidik di belakangnya. Bahkan setelah dibawa pergi, pelaku mengaku melakukan kesalahan dengan menyerang karyawannya sebelum melarikan diri.
“Saya melakukan kesalahan,” kata George Combes saat menjawab pertanyaan Nicholas di Polres Jakarta Timur.
Diberitakan sebelumnya, George Sugama Halim meminta korban membawa makanan pesanannya ke kamar pribadinya. Namun permintaan tersebut ditolak oleh korban dengan alasan hal tersebut bukan merupakan tugasnya.
Pelaku kemudian langsung mengungkapkan perasaannya dan melemparkan berbagai benda, termasuk mesin EDC. Akibat penyerangan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian kepala.
Kabar ditangkapnya pelaku disambut baik oleh massa. Beberapa dari mereka memberikan tekanan baru pada penjahat, dengan menyatakan bahwa mereka kebal hukum.
Seragam penjara sudah habis, katanya kebal hukum, buktinya cepat ditangkap, tulis Tornist dalam keterangan yang diposting di media sosial tentang kasus tersebut.
“Kamu bilang kamu kebal hukum? Kalau kamu sudah bersama Duri, kamu tidak lagi kebal hukum,” kata Duri yang lain.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan, siapa pun pelakunya, harus dihukum sesuai hukum. Mereka yang terlibat kini menunggu polisi mengambil langkah selanjutnya untuk menjamin keadilan.