Titik Kumpul Lifestyle – Sebuah kisah menarik terjadi ketika seorang anak muda tiba-tiba mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang Muslim dan mulai berpuasa. Rupanya, keinginan sang anak juga didukung oleh ayahnya. Meski penuh kepolosan, keputusan bocah ini menuai perhatian dan kekaguman banyak orang.
Dalam perbincangan antara bocah tersebut dengan ayahnya, terungkap bahwa sang bocah tiba-tiba mengutarakan keinginannya untuk masuk Islam. Sang ayah, dengan sikap penuh pengertian, tampak mendukung keputusan putranya tanpa ragu. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
“Jadi kamu seorang Muslim sekarang?” Tanya Ayah, dikutip dari TikTok @almosttiktokfamous713 melalui YouTube Ayatuna Ambassador pada Rabu 3 April 2024.
“Saya berencana menjadi seorang Muslim,” jawab anak laki-laki itu.
“Jadi Muslim? Baiklah, berarti tidak boleh makan. Tahukah kamu aturan agama dan tujuannya?” tanya ayahnya lagi.
Namun tantangan muncul ketika keduanya menyadari bahwa mereka tidak mengetahui aturan puasa Ramadhan, bulan suci dalam Islam. Anak-anak mulai berpuasa di tengah bulan Ramadhan tanpa pengetahuan yang cukup tentang tata cara dan tujuan puasa.
Video singkat yang menampilkan kisah seorang anak yang tiba-tiba ingin menjadi Muslim dan mulai berpuasa ini viral di platform TikTok dan akhirnya diunggah kembali di YouTube. Sang ayah, yang penuh kekhawatiran namun tetap ingin menghidupi putranya, bahkan mencari bantuan dan nasehat dari komunitas online.
“Bisakah seseorang mengajari anak saya dan saya tentang hal ini? Bisakah dia menjadi Muslim di tengah Ramadhan? Saya bilang padanya untuk tidak berdebat! Tonton sampai akhir!” Ceritakan video yang diunggah ayah saya,” tulisnya pada caption video yang diunggah.
Yang paling menarik dari cerita ini adalah saat keduanya hampir berpuasa dengan pola makan mengandung daging babi yang diharamkan dalam Islam. Untungnya, anak laki-laki itu memperingatkan ayahnya tentang larangan tersebut.
Reaksi positif dan dukungan warganet pun mengalir deras, menunjukkan sikap sang ayah yang terbuka dan penuh pengertian, serta kepolosan dan keikhlasan sang anak dalam perjalanan spiritualnya.
Kisah ini telah menginspirasi banyak orang dan menunjukkan bahwa keinginan untuk benar-benar mencari kebenaran dan ajaran agama bisa datang dari mana saja dan kapan saja.
“Allah memilihnya… masyaAllah.”
“Baik bapak… MasyaAllah, Insya Allah lekas membaik, Aamiin.”
“mashallah tabarakallah.”
“Allahuma Barik.”
“Kamu adalah ayah yang bijaksana, kamu pantas dipanggil ayah.”