Anak Konsumsi Gula Berlebih, Waspada 5K

VIVA Lifestyle – Mengonsumsi gula pada anak di usia muda meningkatkan risiko berbagai penyakit seiring pertumbuhan anak. Diketahui bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas pada anak dan peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan diabetes. Oleh karena itu, disarankan bagi orang tua untuk mengajari anak mengonsumsi makanan beraroma murni tanpa pemanis atau tambahan gula.

Menurut hasil penelitian, diabetes saat ini banyak diderita oleh masyarakat mulai dari usia muda hingga usia dewasa. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan makan yang manis-manis dalam jumlah banyak dan berkepanjangan sejak kecil. Baca terus untuk mengetahui detail selengkapnya, yuk!

“Ini dari studi kesehatan Indonesia terbaru. Kelompok usia ini bisa dibilang sebagai kelompok usia rentan, di mana anak-anak membicarakan reaksinya terhadap masa depan. Di atas, 1 dari 10 orang Indonesia menderita diabetes,” kata dokter. dan ahli gizi masyarakat, Dr. Tan Shut Yin, M.hum, dalam wawancara dengan Ikatan Ibu Indonesia secara online, baru-baru ini.

Mengingat ada konsekuensi 5K dari asupan gula yang tinggi, orang tua perlu mengetahui bagaimana mulai membatasi jumlah tambahan gula dalam makanan dan minuman anak mereka, kata Dr Tan.

1. Berlebihan Rasa manis membuat anak mencari makanan dan minuman yang mengandung gula. Akibatnya anak menjadi lapar dan makan dalam jumlah banyak.

2. Obesitas merupakan penyakit berbahaya bila penderita mengonsumsi makanan manis. Kondisi ini juga dapat menyebabkan patah tulang sehingga menghambat tumbuh kembang anak.

3. Gula darah tinggi menyerang anak-anak. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar pula risiko terkena diabetes dan stroke.

4. Peningkatan kolesterol jahat Anak menjadi terbiasa makan makanan manis dan kolesterol jahat meningkat. Jadi, kondisi ini bisa memicu penyakit jantung serius saat anak beranjak dewasa.

5. Dapat menyebabkan kanker Meski manis, gula pada permen bisa meningkatkan risiko kanker. Ini berlaku untuk produk olahan dan kandungan lemak tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *