Jakarta, Titik Kumpul – Industri fesyen Indonesia saat ini berkembang pesat dan dinilai siap bersaing dengan produk impor. Tak hanya menarik minat para desainer profesional, namun juga mengajak generasi muda untuk mempersiapkan citranya di dunia fesyen dan tata rias.
Seiring dengan berkembangnya tren luar negeri terkait keragaman busana dan tata rias masyarakat Indonesia, negara yang kaya akan budaya ini juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki negara lain.
Melihat perkembangannya, generasi muda Indonesia dinilai semakin tertarik dengan dunia fashion dan makeup.
“Semakin saya datang ke sini, saya semakin melihat bahwa industri fashion sepertinya semakin berkembang. Jadi wajar saja, apalagi setelah kemarin ada wabah, kita sulit sekali ikut fashion show dan lain-lain. Fashion Indonesia semakin berkembang,” kata juri Kompetisi Desain dan Rias Fesyen YOUC-1000 2024. Raegita Oktora saat ditemui di Mall Kota Kasablanka pada Sabtu 23 November 2024. .
Raegita Oktora setuju sepenuhnya bahwa pemuda Indonesia yang fokus terjun di dunia fashion dan make-up juga bisa bersaing di kancah global. Namun, masih banyak yang harus dipersiapkan.
Salah satu yang terpenting adalah mencari setiap karakter yang membedakannya dengan model dan MUA lainnya, sehingga lebih mudah dikenali oleh orang lain karena memiliki ciri khasnya masing-masing.
“Banyak hal yang harus dipersiapkan. Dari desain tentu yang paling penting adalah DNA. Lalu untuk menyasar pasar, itu harus menjadi pelajaran utama yang diajarkan di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, mengikuti lomba fashion dan makeup juga sangat bermanfaat bagi anak-anak yang ingin membuka jalan bagi calon pembeli. Dari ajang kompetitif pun mereka bisa belajar banyak, termasuk mengetahui apa yang sedang tren di dunia.
“Kami bertemu banyak pembeli tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari India dan Australia, kami mendapat ide bagus dari mereka tentang bahan apa yang sebenarnya dijual di luar negeri,” ujarnya.