Jakarta, Titik Kumpul – Betrand Peto terus menjadi sorotan karena kedekatannya dengan mendiang ibunya, Sarwendah. Beberapa waktu lalu, seorang warganet mendapat teguran keras dari Sarvenda karena melontarkan komentar negatif hingga membuat Betrand Peto harus berkonsultasi ke psikolog.
Betrand Peto alias Sarvendah semakin menjauhinya usai komentar tersebut. Sebelumnya, kabar kedekatan Sarvendah dengan Betrand Peto yang dinilai netizen tak wajar juga sampai ke telinga ayah kandung Betrand Peto, Ferdi Peto. Dalam tayangan YouTube-nya, Ferdy Peto mengungkap kedekatan Onio, sapaan akrab Sarvendah. Scroll untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!
Ferdi mengungkapkan, pada dasarnya sikap manja Onyo terhadap Sarvendah sendiri juga sama dengan sikap manjanya terhadap neneknya di Manggarai, NTT.
“Pada dasarnya Betrand Peto dimanjakan oleh ibunya, bukan hanya ibunya. Sejak di Mangarai, hingga Betrand Peto duduk di bangku kelas 1 SMP, dia masih tidur dengan neneknya. Betrand Peto sangat membutuhkan sosok seorang ibu, katanya, dikutip Senin 26 Agustus 2024.
Lebih lanjut Ferdi Peto mengungkapkan, selama berada di Mangarai, ia menyebut Onyo tidak pernah mendapat perhatian lebih. Namun, hal itu berubah saat Ruben Onsu dan Sarvendah merawatnya. Hal inilah yang membuatnya merasa dicintai.
“Selama Betrand di Mangarai tidak pernah dimanjakan seperti bapak dan ibunya di Jakarta. Seperti kami di sini, Betrand Peto adalah seorang pekerja keras yang kesehariannya penuh dengan pekerjaan, kami di Mangarai tidak bisa menjawab nostalgia Betrand Peto. di sini bertani, jadi kita tidak. Bahkan sikap manjanya pun tidak ada bedanya dengan sikap manjanya kepada neneknya, lanjutnya.
Ferdy Peto mengungkapkan, sikap manja Betrand Peto terhadap Sarwendah dan Ruben Onsu karena menemukan sosok ibu dan ayah yang benar-benar menjawab semua impiannya.
“Dia menemukan cinta ayah dan ibunya di Jakarta, sehingga dia menganggap ayah dan ibunya seperti bidadari dalam hidupnya. Sebagai wujud cintanya pada orang tuanya, dia punya hal seperti ini,” ujarnya.
Fardi juga mengatakan, segala tindakan seperti memeluk dan mencium Sarvenda juga dilakukan oleh neneknya di Mangarai.
“Dia menemukan sosok ayah, ibu dari ayah Ruben, ibu Sarvenda, jadi sikap bejatnya seperti itu dan perilaku bejatnya tidak ada bedanya dengan yang dia lakukan di Manggarai bersama neneknya. Paman di sini,” ujarnya.