Jakarta, Titik Kumpul – Foto putri artis Betawi, Mandra, Tia Septiana mendadak diketahui pengguna media sosial baru-baru ini. Gadis cantik ini diketahui pernah menjajal kiprahnya di dunia perfilman Tanah Air.
Diketahui, Tia turut serta dalam fashion salah satu filmnya. Sayangnya, ia ditolak karena tidak memiliki banyak pengikut.
“Iya, casting terus menanyakan berapa banyak pengikut yang kamu miliki, oh, jika kamu memiliki pengikut sebanyak itu, aku rasa kamu tidak bisa melakukannya. Film itu sudah rilis, dibintangi oleh karakter yang banyak pengikutnya,” ujarnya saat menjadi bintang tamu acara Fenny Rose, dikutip dari video yang diposting di saluran gosip @rumpi_gossip.
Pastor Mandra pun bereaksi atas kejadian yang menimpa putrinya. Dia mengatakan bahwa produsen harus lebih memperhatikan kualitas kegiatan daripada jumlah pengikut di jejaring sosial. Mandra pun mengenang awal mula karirnya di dunia perfilman Indonesia.
Ia mengatakan, sejak pertama kali terjun ke dunia hiburan Tanah Air, tak terkecuali jumlah pengikutnya, ia sendiri mengaku tidak menunjukkan ID-nya.
“Iya saya lupa (jawabannya waktu itu apa) yang jelas waktu itu kami hanya berpikir, mana yang terbaik?” Dulu tahun 70an sampai sekarang saya belum pernah punya pendamping, kecuali “pendamping, saya tidak menunjukkan ID. Sekarang filmnya banyak, alhamdulillah mungkin sudah. Orang-orang tahu, tanpa ragu, itu perlu (untuk bertindak),” katanya.
Di satu sisi, Mandra menyadari situasi saat ini mungkin mulai berubah. Hingga ia sempat kebingungan untuk memberikan second opinion atas kejadian yang menimpa putrinya.
“Saya kurang paham dengan pemikiran seperti itu, mungkin itu musim kedua ya,” ujarnya.
Unggahan tersebut sontak mendapat banyak tanggapan dari pengguna media sosial. Tak sedikit dari mereka yang mencari username Instagram putri Mandra untuk difollow.
“Iya, apa yang anak Mandra ngomong di sini?! Jangan di-follow,” kata warganet.
“Ingat gan, siapa nama anak IG Mandra, kamu serius, aku mau menyusulnya,” sahut yang lain.
“Segera setelah Sejarah mengkritiknya dengan keras, tampaknya bakatnya terbuang percuma! “Itulah sebabnya sebagian besar acara TV tidak berharga,” gurau yang lain.