JAKARTA: Dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi ancaman perubahan iklim. Suhu global meningkat drastis, es di Antartika mencair, dan permukaan air laut meningkat. Bahkan Jakarta terancam tenggelam dalam beberapa tahun ke depan jika tidak ada tindakan.
Anggota Komite Eksekutif Dewan Muslim Hukama (MHM) Dr TGB M Zainul Majdi mengingatkan generasi muda tentang bahaya perubahan iklim. Menurut dia, Negara ini sedang menghadapi emas Indonesia. Namun jika tanah Indonesia rusak maka emas Indonesia tidak akan terjamin.
“Kalau Indonesia yang tersisa, pasti ada Indonesia Emas,” kata TGB sapaan akrabnya di hadapan ribuan anak muda yang berkumpul di Gedung Pameran Buku Islam Istora Senayan Jakarta.
Surat ini dikirimkan sebagai bagian dari diskusi dan review buku TGB The Last Generation: Mobilizing the Muslim World to Prevent Climate Change and Environmental Destruction. Buku ini ditulis oleh Dr Fachruddin M Mangunjaya.
“Jika kita ingin masa depan yang lebih baik, salah satu syaratnya adalah menjaga tanah Indonesia dengan baik,” kata TGB.
Mengapa kita harus melindungi Bumi? TGB menjelaskan bahwa Bumi itu satu. Al-Qur’an mengatakan bahwa perubahan bumi adalah tanda dunia. Oleh karena itu, sebelum dunia kiamat, bumi harus dilindungi karena merupakan sumber daya manusia.
“Tanah Indonesia adalah ibu kota segalanya: ibadah, pekerjaan, pembangunan, pekerjaan, persiapan masa depan, kita punya modalnya,” kata TGB.
“Banyak yang memuji Indonesia sebagai surga. Seluruh ulama di dunia, termasuk ulama besar Al-Azhar Syekh Al-Azhar dan Dewan Fikih Muslim, telah menyatakan bahwa Indonesia adalah negara Muslim terbesar. Berhati-hatilah untuk membawa manfaat dari satu generasi ke generasi berikutnya,” tambahnya. Mulailah dari diri Anda sendiri.
Lalu apa yang bisa dilakukan generasi muda di Indonesia?
Generasi muda masa depan Indonesia indah, TGB menegaskan, mereka adalah aktor kunci dalam mengasuh dan merawat mereka. TGB berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk ‘memulai sesuatu yang baik pada diri sendiri dan orang-orang terdekat’, mengutip risalah Nabi.
TGB mengajak generasi muda untuk menjaga diri dan lingkungan, dimulai dari hal kecil. Misalnya, pola penggunaan sehari-hari; Berfokus pada pengurangan penggunaan produk plastik dan kelestarian lingkungan.
Jangan membebani ekosistem dan membangun kehidupan sehari-hari yang ramah lingkungan. Tebang satu pohon, tanam dua pohon, ”ujarnya.
Upaya lain yang dilakukan TGB untuk menjaga lingkungan adalah pangan. air minum Baik penggunaan air maupun gaya hidup tidak boleh berlebihan.
“Pastikan menggunakan air secara efisien, termasuk saat masa Prapaskah,” ujarnya.
TGB mengutip sabda Nabi kepada para sahabatnya. Dikisahkan suatu hari Nabi melihat temannya membawa terlalu banyak barang. Kemudian Nabi melarang dan menasihatinya agar tidak gagal. Mandi di sungai yang mengalir, namun sumber airnya juga harus dijaga.
Gunakan bahan baku yang baik bagi lingkungan. Beribadah kepada Tuhan, ini bagian dari beribadah dan menjaga bumi,” tegasnya. Tautan