Anemia Berisiko Sebabkan Kematian Janin, Ibu Hamil Harus Nabung Zat Besi Dengan Cara Ini

Jakarta, VIVA – Anemia merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus karena menyebabkan tingginya angka kematian ibu hamil di seluruh dunia. Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan darah dalam menyuplai oksigen. Biasanya ibu hamil yang mengalami anemia terlihat dari ciri-ciri 5L: lemas, mudah lelah, lesu, tidak enak badan, dan lemas.

Ketika ibu hamil mengalami anemia, maka ia berisiko sangat tinggi mengalami pendarahan saat hamil, yang dapat mengakibatkan keguguran, aborsi, kematian, kelahiran prematur, kerusakan pada janin, bahkan kematian bayi. Silakan gulir untuk detailnya.

Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan sel darah merah, ibu hamil sebenarnya membutuhkan 800 hingga 1040 mg zat besi yang bisa didapat dari makanan atau suplemen darah.

“Ibu hamil harus menjaga zat besi agar bayinya mendapat gizi yang baik dan mencegah stunting. Kalau tidak diobati, tanpa suplemen, dan pola hidup tidak terganggu, HB bisa turun. Awalnya HB 13, tapi bisa jadi 8. lahirnya. Bayinya memang menghisap darah ibunya,” kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu. Konferensi pers Sangobion digelar di Jakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024, tantangan perempuan Indonesia #UbahCerita Linda Lestari, Sp.OG.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008, setidaknya satu dari tiga orang dewasa mengalami anemia defisiensi besi. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh akibat kebiasaan gaya hidup yang buruk. Anemia tidak hanya menyerang ibu hamil, tapi juga anak di bawah 12 tahun, remaja, dan orang dewasa, terutama wanita yang menstruasi setiap bulannya.

“Gaya hidup paling besar pengaruhnya terhadap anemia, kekurangan gizi, zat besi, folat, dan vitamin B12, dan kalau tidak didapat dari makanan, itulah penyebab anemia terbesar,” ujarnya.

Zat besi sendiri bisa diperoleh dari dua sumber makanan: hewani dan nabati. Misalnya sumber hewani adalah daging merah, unggas, dan makanan laut, sedangkan sumber nabati adalah sayuran hijau. Untuk mengatasi masalah anemia, makanan tersebut saja tidak cukup tanpa asupan nutrisi harian seimbang yang mengandung vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh.

Selain memperhatikan makanan, ada juga pola hidup sehat yang sebaiknya Anda terapkan secara rutin. Mulai dari istirahat yang cukup hingga olahraga yang intens, semua hal tersebut berdampak besar pada pemulihan fungsi seluler dalam tubuh Anda.

Selain zat besi, kelelahan dan kurang tidur juga bisa berdampak pada tubuh Anda, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *