Angin Segar untuk Startup Pemula

VIVA Tekno – Memiliki ide bisnis yang inovatif dan menjanjikan merupakan langkah awal dalam memulai bisnis.

Namun, tanpa dukungan dan bantuan yang memadai dalam pengembangan dan implementasi ide bisnis, perkembangannya akan terhambat dan kemungkinan kegagalan meningkat.

Disebut sebagai pembangun ventura, Starventure berfokus pada penciptaan terstruktur dan peluncuran bisnis atau startup baru atau yang sedang berkembang.

Berbeda dengan cara tradisional berinvestasi pada startup yang sudah mapan, Starventure mendukung wirausahawan pemula atau startup dengan menyediakan sumber daya dan keahlian untuk menjadi pemain global.

“Kami terus memberikan akses kepada pengusaha di Indonesia terhadap jaringan yang luas, potensi investasi yang beragam, serta strategi dan rencana bisnis yang mereka perlukan agar bisnis mereka dapat diperluas dan diinvestasikan,” kata Jeremiah Michael Standi, salah satu pendiri. Lapar

Sasaran keterlibatan tahap awal Starventure adalah untuk mengidentifikasi ide bisnis dengan pertumbuhan tinggi dan potensi dampak tinggi, serta peluang investasi yang aman.

Starventure kemudian secara aktif mempercepat pengembangan dan validasi ide bisnis inovatif.

Pada tahap ini, validasi ide bisnis merupakan langkah penting sebelum ditransformasikan menjadi produk dan layanan.

Starventure menghadirkan wirausahawan mapan dari industri sejenis startup sebagai mentor untuk menganalisis dan memvalidasi.

Dengan panduan komprehensif, Yeremia menargetkan pertumbuhan startup antara 5-20 persen setiap bulannya.

“Kami mempertemukan wirausahawan, investor, dan pendidik berpengalaman dalam ekosistem yang sehat dan saling mendukung,” ujarnya.

Ekosistem ini memberikan kerangka terstruktur dan sumber daya bersama, sehingga Starventure dapat mempercepat transformasi ide menjadi produk atau layanan, dan kemudian membawanya ke pasar dengan lebih cepat, ujarnya.

Tidak hanya itu. Starventure tidak membatasi bisnis pada bidang tertentu, karena prioritasnya adalah skalabilitas. Starventure berfokus pada bisnis yang dapat memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi bisnis lain.

“Dengan cara ini akan tercipta ekosistem yang berkelanjutan dimana badan usaha (inisiatif) dari kepentingan bisnis yang berbeda dapat saling mendukung satu sama lain,” kata Yeremia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *