Antara Hidup dan Mati, Ketika Jenderal Bintang 3 Kopassus Dikepung Tombak di Hutan Papua

PAPUA, Titik Kumpul – Letjen TNI (Purn) Sintong Humongan Panjitan tewas sekitar tahun 1969 dalam operasi berbahaya di hutan Papua di lereng utara Pegunungan Jayawijaya.

Saat misi tersebut dijalankan, Sintong masih berpangkat Letnan Dua (Leto) dan merupakan prajurit di Komando Tentara (Kopasandha) Sindhi Yudha yang pada tahun 1985 berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopasis).

Dalam buku ‘Perjalanan Prajurit Komando’, peristiwa ini terjadi ketika Sintong tergabung dalam tim kecil yang dipimpin Brigjen Saru Edhi Wibow, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih (Pangdam) yang dibentuk.

Sebagai Kapten, Kapten Inf. Faisal Tanjung, dan Lettu (Leto) Inf. Sintong Panjitan sebagai Pejabat Eksekutif (Pasi).

Kelompok kecil yang diberi nama Valley Team X ini bertugas melindungi kelompok ekspedisi pembuat film dokumenter yang dipimpin sutradara Prancis Pierre-Dominique Gusseau.

Rupanya, pada 2 Oktober 1969, 16 anggota tim Valley X lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura pada pukul 07.30 WIB.

Setelah satu jam terbang dengan Douglas DC-3 Dakota, seluruh anggota rombongan, termasuk Sintong, melompat turun.

Sayangnya Sintong tidak terlalu tepat sasaran. Dia mendarat tepat di tengah-tengah desa asal X Valley. Begitu kakinya menyentuh tanah, Klan X Valley segera mengepungnya dan menembakkan tombak dan anak panah ke arahnya.

Menurut catatan Sintong, dalam situasi hidup dan mati ini, ia teringat akan instruksi panglima untuk tidak menembak. Sebab, operasi X Valley merupakan misi kemanusiaan, bukan operasi militer.

Kali ini, orang yang kelak menjadi jenderal bintang 3 itu langsung melepas penyamarannya untuk menimbulkan kesan ramah. Kemudian, tetua adat Lembah X melemparkan potongan daging babi mentah ke Sintong.

Sintong mengaku tak paham dengan apa yang disampaikan para tetua adat. Namun, saat itu ia langsung memakan daging babi mentah. Sesaat kemudian, suku-suku Lembah X bersorak gembira.

Terakhir, daging babi yang dipersembahkan kepada Sintong merupakan simbol persahabatan. Meski menghadapi situasi mencekam, Sintong Valley akhirnya berteman dengan keluarga X.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *