Apa Itu Kanker Penis? Simak Penyebab hingga Cara Pencegahannya

VIVA Lifestyle – Membicarakan penyakit menular seksual masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Namun nyatanya, hal tersebut perlu Anda ketahui agar dapat mencegah berbagai masalah kesehatan reproduksi dengan baik. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Salah satunya adalah kanker penis. Apakah kamu mendengarkan? Kanker jenis ini menyerang organ reproduksi pria. Brasil merupakan salah satu negara dengan tingkat kanker penis tertinggi di dunia.

Pelajari penyebab, gejala, dan cara mencegah kanker penis sebelum terlambat.​

Apa itu kanker penis?

Kanker penis adalah suatu kondisi dimana sel-sel di sekitar alat kelamin tumbuh tidak terkendali (tidak normal). Seiring waktu, sel-sel yang tidak terkontrol akan digantikan oleh sel-sel yang sehat. hingga akhirnya menyebar dan merusak jaringan dan organ.​

Kanker penis dapat dimulai di area seperti kulit, jaringan di bawah kulit, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Namun, area yang paling sering muncul adalah kulup atau kepala penis.​

Jenis kanker penis

Mengutip Web MD, ada empat jenis kanker penis: Karsinoma adalah kanker penis yang dimulai di bawah kulup atau di tempat lain dan disebabkan oleh sel skuamosa atau epidermoid. Spesies ini cenderung tumbuh lambat. Namun, hampir 95% pasien kanker reproduksi mengidap tipe ini. Sarcoma adalah kanker saluran genital pria yang dimulai pada jaringan ikat dan otot penis. Melanoma, terutama kanker penis, disebabkan oleh proliferasi sel melanosit. Akibatnya, kulit di sekitar area yang terinfeksi berubah warna. Jenis kanker penis ini dinilai lebih agresif. Kanker disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh di lapisan kulit yang lebih dalam dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Penyebab kanker penis

Meski kanker penis tergolong penyakit langka, namun keberadaannya masih bisa diobati dan dapat dideteksi di dalam tubuh. Menurut Klinik Cleveland, kanker penis paling sering terjadi pada pria berusia di atas 55 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan orang yang berusia di bawah 40 tahun bisa mengalami masalah kesehatan ini.​

Hingga saat ini, penyebab kanker penis belum diketahui dengan jelas. Namun, peningkatan kanker penis ternyata disebabkan oleh faktor risiko yang menentukan kemungkinan seseorang terkena penyakit keganasan tersebut. Infeksi human papillomavirus (HPV), terutama HPV tipe 16 dan 18, merupakan faktor risiko utama kanker penis. Fimosis adalah suatu kondisi di mana kulup sulit ditarik kembali. Kebiasaan merokok secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker penis. Tidak mengetahui cara menjaga kebersihan area penis justru dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan kanker penis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, lebih rentan terkena kanker penis. Berusia lebih dari 60 tahun

Gejala kanker penis

Beberapa pasien dengan kanker penis mungkin tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, ada beberapa tanda gejala kanker penis yang perlu diwaspadai. Contohnya adalah pembengkakan atau iritasi pada kepala penis (balanitis), penebalan kulit atau perubahan warna kulit, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, dan cairan tidak sedap. Lengan bawah Pendarahan spontan atau saat berhubungan intim Rasa sakit yang terus menerus atau semakin meningkat di area genital

Cara mencegah kanker penis

Kanker penis dapat dicegah dengan:

1. Sunat

Pria yang tidak disunat diperkirakan berisiko lebih tinggi terkena kanker penis karena sel-sel mulai berkembang dari permukaan kulit. Sunat dapat membantu mengatasi risiko kanker dengan mencegah penumpukan plak, phimosis, balanoposthitis (peradangan), bahkan infeksi HIV dan HPV.

2. Dapatkan vaksin HPV

Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV yang merupakan faktor risiko utama kanker penis. Vaksin jenis ini bisa diberikan sebelum usia 12 tahun atau sebelum melakukan aktivitas seksual.​

3. Jaga kebersihan area penis

Penting bagi pria untuk menjaga kebersihan penis. Cuci alat kelamin Anda secara menyeluruh, termasuk lengan bawah Anda. Kondisi penis yang bersih bertujuan untuk mencegah penumpukan kotoran dan cairan.

4. Berhenti merokok

Rokok mengandung tembakau, yang dapat meningkatkan risiko kanker penis sebanyak 3 hingga 4,5 kali lipat.​

5. Praktikkan seks yang aman

Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu penyebab kanker penis. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri (kondom) saat berhubungan seks dan mencuci mainan seks hingga benar-benar bersih.​

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *