Apa Jadinya Jika Timnas Indonesia U-23 Ketemu Israel di Olimpiade 2024?

JAKARTA – Kemenangan tim U-23 Indonesia di babak semifinal Kejuaraan U-23 Asia menjadi tonggak sejarah manis karena Garuda Muda untuk pertama kalinya mengamankan tiket masuk grup. Semoga Anda sukses besar

Selain itu, Kejuaraan AFC U-23 2024 juga memberikan hadiah lain seperti tiket Olimpiade Paris 2024 untuk tiga tim teratas, serta tiket bertanding melawan wakil Afrika di kualifikasi kedatangan pada Mei mendatang.

Jadi, secara matematis, tim sepak bola Indonesia U 23 yang akan bertemu Korea Selatan (Korsel) di babak 16 besar pada Kamis (25/4) atau Jumat (26/4) dini hari WIB masih berpeluang lolos. membuat sejarah. Yakni tampil di Olimpiade 2024. Jika hal itu terjadi, maka ini merupakan kedua kalinya timnas Indonesia tampil di Olimpiade setelah mengikuti Olimpiade Melbourne pada tahun 1956.

Empat cara menuju Olimpiade

Menariknya, cara terbaik menuju Olimpiade Paris adalah dengan mengalahkan Korea Selatan di semifinal, dan menyingkirkan pemenang pertandingan Uzbekistan-Arab Saudi di semifinal, dan kemudian mengalahkan semua lawan yang mereka lawan di final. . .

Cara bagus lainnya adalah dengan mengalahkan Korea Selatan, memenangkan semifinal, dan kemudian kalah di final. Apalagi performanya bagus karena tim Indonesia berhasil melaju ke babak final

Cerita selanjutnya, Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan lalu kalah di babak semifinal dan kemudian meraih juara ketiga. Jika itu terjadi, Indonesia lolos ke Olimpiade Paris dengan dua atlet.

Sementara itu, laga finalnya adalah kekalahan Indonesia dari Korea Selatan, kalah di semifinal, dan kalah di peringkat ketiga. Dengan status kalah di babak semifinal, Indonesia akan melakoni laga kualifikasi melawan wakil Afrika Guinea di Jepang pada 9 Mei.

Lolos ke Olimpiade, Israel Menanti?

Sejauh ini, sudah dipastikan 12 tim dari lima negara lolos ke Olimpiade. Mereka adalah Perancis (Tuan Rumah), Amerika Serikat dan Republik Dominika (Amerika Utara, Tengah dan Karibia), Spanyol, Israel dan Ukraina (Eropa), Maroko, Mesir dan Mali (Afrika), Selandia Baru (Oseania), Paraguay dan Argentina (Selatan). ). Amerika).

Pada 20 Maret lalu, dilakukan pengundian untuk menentukan grup meski tim yang akan bertanding belum final. Jadi tim-tim Asia yang berlaga di Piala Asia U-23 sudah mengetahui tim mereka di Olimpiade Paris.

Di grup tersebut, wakil Asia diberi nama FC 1, FC 2, dan FC 3 yang menunjukkan betapa apiknya mereka di Piala Asia U-23. Sementara itu, satu tiket lagi ke Asia bisa didapat jika berhasil mengalahkan Guinea di kompetisi antar tim.

Di antara pengundiannya, Grup A berisi pemenang kualifikasi Piala Asia Afrika, tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Grup B terdiri dari Argentina, Maroko, FC 3 dan Ukraina. Grup C diisi oleh FC2, Spanyol, Mesir, dan Republik Dominika, serta grup D diisi oleh FC1, Paraguay, Mali, dan Israel.

Oleh karena itu, jika Indonesia mendapat tempat untuk mengikuti Olimpiade seiring dengan status juara Piala Asia U-23 tahun 2024, maka Indonesia akan masuk dalam tim Israel.

Jika tidak bertemu di babak penyisihan grup, jika dianggap Indonesia bisa lolos dari babak penyisihan grup, maka berpeluang bertemu Israel, apapun grup yang ditempati tim Garuda Muda tersebut.

ISRO adalah ancaman bagi Indonesia

Dengan situasi politik di Indonesia, kehadiran Israel menjadi sebuah ancaman. Indonesia yang menentang segala bentuk kolonialisme juga menentang kebijakan Israel yang menindas Palestina.

ISRO belakangan ini menjadi masalah di Indonesia akibat kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun lalu. Gelombang penolakan terhadap kehadiran negara kecil di Indonesia membuat FIFA terdorong untuk membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Penentangan Indonesia terhadap ISRO bukanlah hal baru. Pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia yang berada di Grup 1 kawasan Asia-Afrika mencatatkan satu kemenangan (2-0) dan satu kekalahan (3-4) sambil ditambah dengan China. Indonesia harus memainkan dua pertandingan melawan China karena Taiwan memutuskan mundur.

Tanpa kemenangan dalam dua pertandingan melawan Tiongkok, pertandingan ketiga dimainkan di Myanmar. Pertandingan berakhir imbang 0-0 di Myanmar dan Indonesia mendapatkan tiket ke babak selanjutnya dengan mencetak lebih banyak gol.

Di babak kedua, Indonesia menunggu Israel, Sudan, dan Mesir. Dalam perkembangannya, Mesir memutuskan mundur karena konflik antara Mesir dan Israel terkait Terusan Suez. Dalam situasi saat ini, Sudan telah mengundurkan diri setelah negara-negara Arab memboikot Israel.

Indonesia membuka kemungkinan menghadapi Israel, jika kedua laga digelar di tempat netral. Israel kemudian menolak keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa satu pertandingan harus dimainkan di Tel Aviv, Israel. Posisi kuat Israel membantu Indonesia menarik diri dari Mesir dan Sudan. Bawa Israel ke babak berikutnya

Jalan menuju Olimpiade Paris masih panjang dan menanti pasukan Shin Tae-yong, namun jika mereka bisa lolos ke ajang olahraga terbesar tersebut, apakah pertandingan sepak bola Indonesia-Israel akan menjadi awal bagi mereka? (semut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *