JAKARTA, WIWA – Kabar duka datang dari dokter sekaligus influencer kesehatan Azmi Fadlih. dr Azmi Fadlih meninggal dunia pada Senin, 16 Desember 2024 di Bali.
Keluarga Azmi Fadlih mengungkapkan, meninggalnya ia akibat pecahnya pembuluh darah. Almarhum Azmi Fadlih yang disebut-sebut sebagai istri Lurie sempat mengeluh sakit kepala parah dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Gulir terus, oke?
Sempat reda, namun tak lama kemudian, Azmi Fadhlih kembali merasakan sakit kepala parah, ingin bersendawa, dan langsung pingsan.
Berdasarkan pengalaman mendiang Azmi Fadhlih, apa saja pembuluh darah yang pecah? Berikut beberapa penyebab pecahnya pembuluh darah yang diambil dari beberapa sumber
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi adalah suatu kondisi pecahnya pembuluh darah. Hal ini dikarenakan arteri merupakan titik fokus tekanan darah, sehingga peningkatan tekanan darah mempengaruhi pembuluh darah tersebut.
Kondisi tekanan darah tinggi yang berkepanjangan ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan rusak sehingga menyebabkan dinding arteri menjadi tidak elastis dan membatasi aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pecahnya aneurisma kapan saja.
2. Aneurisma
Aneurisma merupakan salah satu penyebab pecahnya pembuluh darah di kepala, terutama di daerah otak. Aneurisma adalah suatu kondisi pembengkakan pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Jika sudah parah, pembuluh darah bisa pecah dan menekan jaringan otak hingga menyebabkan pendarahan hebat sehingga menyebabkan stroke hemoragik.
3. Kerusakan
Cedera atau trauma fisik bisa menjadi pemicu langsung pecahnya pembuluh darah. Benturan yang parah, kecelakaan atau cedera lainnya dapat merusak integritas fisik pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan keretakan atau retakan pada dinding kapal.
Dalam hal ini, ukuran dan tingkat keparahan cedera sangat mempengaruhi risiko pecahnya pembuluh darah. Pada tingkat yang ekstrim, seperti cedera kepala yang parah, pembuluh darah di otak dapat mengalami trauma sehingga menyebabkan pendarahan internal yang dapat mengancam nyawa.
4. Plak pada pembuluh darah
Plak terbentuk oleh penumpukan lemak, kolesterol dan kotoran. Proses ini disebut aterosklerosis, dan dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan pada dinding pembuluh darah.
Plak ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah retak dan pecah. Selain itu, pecahan plak itu sendiri dapat merusak dinding pembuluh darah, memicu reaksi peradangan dan pembekuan darah, sehingga dapat menghambat aliran darah normal dan memicu kondisi serius seperti serangan jantung atau stroke.
5. Peradangan pada pembuluh darah
Peradangan pada pembuluh darah dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pecah. Proses peradangan dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi tipis dan rentan pecah, terutama jika peradangan mengenai pembuluh darah kecil atau kapiler. Vaskulitis bisa bersifat sistemik, melibatkan banyak organ dalam tubuh, atau terlokalisasi pada satu area.