Ardima Rama Putra, Pemuda Difabel yang Dipercaya Jadi Staf Khusus Menpora

Jakarta, Titik Kumpul – Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Stafsus Menpora) Ardima Rama Putra memaparkan bagaimana Kemenpora menjadi lembaga inklusif pada masa Menpora Dito Ariotedjo. Ia, seorang penyandang disabilitas, diberi kesempatan menjadi “pembisik” Menteri Pemuda dan Olahraga.

“Saya diberi kesempatan menjadi pegawai khusus Menpora untuk prestasi politik dan industri olahraga. Biasanya masyarakat meremehkan dan meragukan kemampuan penyandang disabilitas, namun Menpora berani mengangkat saya untuk menjadi pegawai khusus Menpora. posisi. ujar Ardima.

Ardima memegang posisi yang tidak terkait dengan disabilitas. Jabatan tersebut sebenarnya bisa diisi oleh orang biasa. 

“Saya tidak mengambil posisi yang kosong hanya sebagai ‘syarat’ untuk memiliki disabilitas. Terlebih lagi, saya memegang posisi yang bisa diambil oleh orang normal,” ujarnya. 

Ia mengatakan Kemenpora merupakan lembaga yang inklusif. Lembaga ini tidak melakukan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas maupun non-disabilitas. Setiap orang mempunyai kedudukan yang sama.

“Ini membuktikan Menpora itu inklusif. Tidak membeda-bedakan apakah Anda memiliki disabilitas atau tidak. “Ketika Anda benar-benar mempunyai kemampuan, maka Anda berhak mengambil posisi tersebut,” ujarnya.

Ardima aktif berkecimpung di dunia bola basket. Beliau aktif di Perbasi Kota Jakarta Timur, kemudian Perbasi Pusat sebagai wakil wakil. Ia saat ini dipercaya mengemban tugas Ketum Perbasi.

Juga, ini tahun 2018. Asian Para Games, Piala Asia FIBA ​​2021, FIBA ​​​​2023 Anggota Komite Piala Dunia.

Ardima mengaku merasa suara Dito didengar saat memberikan pendapat mengenai peningkatan prestasi dan industri olahraga. 

Alhamdulillah Menteri Dito mendengarkan dan memperhatikan pendapat saya dalam hal peningkatan kinerja dan pengembangan industri olahraga, ujarnya. 

Dengan diperingatinya Hari Penyandang Disabilitas Internasional (IDD) pada 3 Desember mendatang, Ardima berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga semakin inklusif. Ia berharap seluruh kebijakan Kemenpora bisa melibatkan penyandang disabilitas dan mendengarkannya.

“Termasuk program Kemenpora lainnya untuk memastikan semakin besarnya partisipasi penyandang disabilitas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Kemenpora,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Pusat NPC Indonesia ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *