Jakarta, VIVA – Seorang pengusaha bernama Lintang resmi melaporkan salah satu artis berinisial LM ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan uang dalam proyek bantuan sosial (bansos) senilai Rp 60 miliar. Awalnya, Lintang dan LM terlibat proyek bansos pada 2021. Namun dalam prosesnya, Lintang menemukan keanehan: SPK yang pertama kali dihadirkan LM terbukti palsu, padahal ia sudah mentransfer uang puluhan miliar. .
“Sejak tahun 2021, Nona Lintang berjuang mendapatkan keadilan atas kasus hukum seseorang yang diduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Peristiwa itu terkait dengan bansos yang terjadi pada tahun 2021,” kata Fahmi Bachmid, kuasa hukum Lintang. , dalam jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu 4 September 2024. Gulir terus.
Pada 29 Agustus 2024, artis berinisial LM resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya berdasarkan surat yang diterima tim kuasa hukum Lintang. Bahkan, dalam 3 tahun terakhir, Lintang juga berulang kali dilaporkan oleh LM dengan tuduhan penipuan bahkan pencemaran nama baik.
Menurut pengacara, LM rupanya menjadi korban prank yang mengaku sebagai korban yang ditipu Lintang dan kawan-kawan. Bahkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa LM benar-benar melakukan tindak pidana tersebut.
“Dalam hal ini Kapolda dan Dircrimum memberitahukan kepada Ibu Lintang bahwa seseorang yang dilaporkan diduga melakukan tindak pidana atau penggelapan dan turut serta membantu melakukan tindak pidana, telah menjadi tersangka,” jelasnya.
Fahmi Bachmid kemudian menjelaskan ciri-ciri artis LM yang kini ditetapkan sebagai tersangka. Ia merupakan artis yang dulu sering tampil di FTV atau sinetron. LM memiliki perusahaan pembelian bernama PT. MCP. Berdasarkan ciri-ciri di atas, diketahui tersangka adalah aktris Lady Marsella yang sejak tahun 2021 tersangkut permasalahan hukum dengan Lintang terkait kasus bansos.
“Dia publik figur, rupanya aktris FTV, perempuan. Sejak 2021 jadi pemberitaan, selalu jadi korban. Sekarang kita ungkap, Mbak Lintang yang berjuang sejak 2021 akhirnya mendapat keadilan. Inisialnya LM,” jelas Fahmi Bachmid.
