JAKARTA, Titik Kumpul – Setelah 17 tahun menikah, Asri Velas dan Galiech sepakat untuk mengakhiri pernikahan mereka. Asri mengaku sudah lama memikirkan keputusan menceraikan suaminya.
Asri menjelaskan, perpisahan itu sudah dipikirkan matang-matang sejak empat hingga lima tahun lalu. Mereka bahkan hidup terpisah selama 2-3 tahun. Asri menjelaskan alasan putusnya Galiyeh, ia mengatakan sejarah dan kesalahan ini menjadi bahan mawas diri bagi mereka.
Selain itu, Asri juga menjelaskan tentang anaknya Ibam yang sedang sakit: “Ibam masih kecil, dia rajin belajar. Dia ingin nilainya bagus, jadi dia belajar dengan giat. “Tapi ada bakteri di tenggorokannya sehingga harus diberi antibiotik,” jelasnya.
“Pak Ibam sedang memeriksa tenggorokannya, amandelnya bengkak, jadi dia periksa,” imbuhnya.
“Ada bercak putih di amandelnya,” lanjutnya.
Diakui Asri, yang pertama kali mengetahui rencana perceraiannya adalah anak pertama mereka, Ibam. Asri mengatakan, IBM mengetahuinya sejak 4-5 tahun lalu. “Mas Ibam mengetahuinya 4-5 tahun lalu. Mereka juga tahu bagaimana menyelesaikan masalah kita. Mas Iban juga tahu, Mas Ibam juga tahu bagusnya.” katanya
Dalam kedua kasus tersebut, pihak ketiga, seorang psikolog, dilibatkan untuk membantu mereka dan anak-anak mengatasi situasi tersebut. “Harus, karena kalau terjadi apa-apa, gangguan jantung, gangguan komunikasi, kita butuh pihak ketiga dari orang lain, tapi bukan dari keluarga.” Dari seorang profesional yang benar-benar melihat di mana letak permasalahan kita. Jadi itulah yang kami lakukan. “Bukan hanya saya dan Mas Galiec, tapi anak-anak juga melakukan hal ini,” jelas Asri.
Saat ditanya kemungkinan rekonsiliasi, Galieh hanya menjawab: “Sobat, serahkan saja nasib kita pada mereka yang di atas, aku pasrah.”
Meski jalan mereka berbeda, doa baik tetap saling mengiringi. “Sukses terus di masa depan.” Saya akan selalu menjadi ibu terbaik bagi Ibam, Iban, Ibrar,” kata Galiech kepada Asri. Sementara Asri mendoakan, “Semoga Mas Galiech sukses selalu, sehat selalu dan menjadi ayah yang baik untuk Ibam, Iban, Ibrar.”
Di akhir perbincangan, keduanya berpelukan, menunjukkan bahwa meski hubungan mereka sedang dalam tahap perceraian, mereka masih memperjuangkan hubungan pengasuhan mereka.