Jakarta, Titik Kumpul – Low back pain atau nyeri pinggang yang tidak kunjung sembuh dapat membuat penderitanya tidak bisa bergerak, mengganggu pekerjaan, dan menurunkan produktivitas. Keluhan inilah yang menjadi salah satu alasan pasien datang ke dokter untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Masalah ini disebut juga dengan nyeri punggung yang menyebabkan pasien merasakan nyeri yang tak tertahankan pada bagian pinggang.
Dalam dunia medis, pasien yang sudah sembuh dari cedera tulang belakang disarankan untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan saraf tiba-tiba merasakan tekanan kembali. Setidaknya ada dua olahraga yang direkomendasikan dokter sebagai latihan terapi, antara lain berenang dan jogging.
“Dari segi kesehatan, berenang dan lari dianjurkan untuk otot polos di pinggang. Selain itu, yoga dan pilates juga baik, asalkan tidak melakukan gerakan tiba-tiba yang berbahaya bagi tulang belakang. , itu bagus, “Ahli bedah saraf, Dr. Dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Tipe N-TB, pada acara peluncuran BESS PLUS di Sigma Brain and Spine Center, RS Jakarta pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Selain gerakan tiba-tiba yang memberi tekanan pada punggung, gerakan memutar seperti mengayun saat bermain golf juga sebaiknya tidak dilakukan. Menurut dr Wawan, gerakan dalam golf ini bisa menyebabkan sakit pinggang akibat guncangan mendadak.
“Jadi, gerakan memutar seperti golf sebaiknya dihindari. Meski sudah banyak berlari dan memperkuat otot punggung, golf diperbolehkan, tapi lebih baik beralih ke hal lain,” jelas dr Wawan.
Jadi ini bukan permainan yang tidak bisa diterima, tapi sebuah gerakan, tambahnya.
Inovasi di bidang endoskopi tulang belakang terus berkembang dengan munculnya Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). Endoskopi BESS dianggap sebagai desain ulang dari metode endoskopi generasi sebelumnya yang menggunakan port tunggal atau uniportal. Sebenarnya kedua cara ini bisa digunakan di banyak puskesmas yang fokus pada tulang belakang.
“Dengan kesuksesan besar endoskopi biportal yang kami lakukan selama ini, kami yakin dapat menjadi yang pertama karena kami telah mampu mengembangkan sistem endoskopi biportal terbaru yaitu BESS PLUS. Hanya sedikit orang yang bisa melakukannya. Metodenya BESS PLUS bisa dikatakan dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta “Ini merupakan pionir BESS PLUS karena sudah dilakukan sejak lama dan produktif lebih baik,” kata dr Wawan.
“PLUS di sini merupakan singkatan dari Ligamentum FlavUmS Protection yang memiliki manfaat lain bagi pasien, misalnya risiko cedera tendon dapat dicegah melalui operasi endoskopi biportal minimal invasif,” lanjutnya pada wajah.