JAKARTA – Atlet berkuda Indonesia Nusratdin Zayan Fatih tampil gemilang saat berlaga di Malaysia Presidential Challenge Cup. Ia berhasil meraih satu medali emas dan dua perak pada kejuaraan yang digelar di Sendayan, Negeri Sembilan pada 23 hingga 26 Mei 2024.
Dinov meraih emas di kelas open SJ 90-100cm. Dua medali perak berhasil diraihnya saat berkompetisi dengan kuda Harron van Wijren pada lomba lari SJ Internasional CSI1 nomor 125 cm. Satu lagi medali perak diraih Jolie Van’r Steenputje pada kelas CSI1 International SJ 105 cm.
DNV Equestrian mengakui berkompetisi di Malaysia menghadirkan tantangan tersendiri. Awalnya saya menghadapi atlet dari Ruymah dan Perancis yang menunggangi kuda mereka sendiri, sedangkan DeNove menunggangi kuda yang disewa oleh AMS Stable Malaysia. Artinya, dia hanya punya waktu dua hari latihan sebelum kejuaraan.
Ini bukan satu-satunya tantangan, karena para joki harus menempuh perjalanan tujuh jam ke tempat kompetisi sebelum berlatih. Tantangan lainnya adalah kuda yang disewa sudah lama tidak bertanding karena pemiliknya terakhir bertanding pada Agustus 2023.
“Persiapan kami sangat mendasar, padatnya Dinov di sekolah membuat kami agak tertunda untuk bepergian ke Malaysia sehingga minim waktu untuk berlatih dengan kuda-kuda di sana,” kata Riyanti Kutty, ibu Dinov.
“Padatnya jadwal kompetisi yang melibatkan berbagai disiplin ilmu di industri berkuda juga menjadi kendala saat Dinov akan berlatih parkour, karena semua area kompetisi terpakai,” imbuhnya.
Jadi sebagai alternatifnya, Dinov harus mengikuti kelas kompetisi nasional Malaysia untuk proses adaptasi di sana dengan kuda-kuda yang sudah lama absen dari kompetisi.
Riyanti menambahkan tantangan lain yang dihadapi Dinov adalah venue pertandingan. Arena bermainnya relatif sempit, sedangkan kelas yang diikuti anak adalah lompat 100-125 cm. Hal ini mengharuskan Dinov melakukan perhitungan yang cermat saat bermanuver dari satu rintangan ke rintangan lainnya.
“Mengingat desain area dan lintasan pertandingan sangat teknis, sedangkan kuda yang digunakan Dinov sangat tinggi dan kebetulan sudah lama absen dari pertandingan, awalnya kami tidak terlalu berharap banyak karena Dinov sedang sakit. flu. C dan batuknya lama, tapi alhamdulillah hasilnya cukup bagus karena Dinov berhasil meraih satu medali emas dan dua medali perak pada kompetisi tingkat nasional di Malaysia, ”ujarnya.
Ayah Dino, Asep Mandira Siregar pun senang dengan pencapaian tersebut. Ia melihat Dinov berusaha semaksimal mungkin untuk tampil sebaik mungkin.
“Sebenarnya saya sendiri kaget dengan hasil ini, karena Dinov sangat lelah dan tidak fit, karena pada hari Sabtu dan minggu lalu, Dinov hanya mengikuti 4 pertandingan dalam satu hari selama dua hari berturut-turut di Benten-se-Benten NBA 3v3 Junior Basketball. Championship, dimana “Dinov dan timnya akhirnya berhasil meloloskan sekolahnya ke NBA Junior National League yang finalnya akan berlangsung seminggu setelah President’s Challenge Cup di Malaysia,” kata Asep Madira Siregar.
Namun President’s Challenge Cup di Malaysia merupakan ajang yang bagus untuk membentuk pemikiran Dinova karena President’s Challenge Cup merupakan salah satu event riding internasional terdekat di Indonesia.
Keberhasilan Dinov berprestasi di President’s Challenge Cup di Malaysia tak lepas dari kerja sama kedua pelatih asal Malaysia dan Indonesia. Mereka adalah Albert Pelelu dan Sheful Azman.
“Menurut saya, Dinov mempunyai kemampuan menunggangi kuda yang sangat bagus, dia bisa dengan cepat mengadaptasi kuda disini, dan secara keseluruhan performa Dinov di kejuaraan ini cukup bagus, bahkan di Malaysia kita melihat performa Dinov saat bertanding. Cukup kaget” Saya yakin dengan persaingan yang lebih banyak pengalaman kedepannya Dinov akan menjadi atlet berkuda yang lebih sempurna lagi,” kata Sheful.