Jakarta, Titik Kumpul – Perseteruan Denny Sumargo dan pengacara Farhat Abbas semakin memanas dan mencapai klimaks dalam konfrontasi langsung di kediaman Farhat. Berawal dari saling sindir di media sosial, kedua publik figur tersebut terlibat perdebatan sengit yang berakhir dengan tantangan fisik terhadap Farhat.
Konflik ini bermula dari komentar kasar Denny kepada Farhat terkait kasus sumbangan Agus Salim, korban serangan air keras. Farhat tak terima dengan ucapan Denny lalu mengancam akan “menghajar” sang aktor. Denny dengan berani menerima tantangan tersebut dan menantang Farhat untuk menunjukkan keberaniannya.
“Heh Farhat Abbas, kamu mau pukul aku, kamu beritahu aku di mana kamu sekarang, aku akan mengantarmu,” kata Denny sambil mengunggah Instagram story-nya.
Tak ingin menjadi kata-kata kasar di media sosial, Denny pun memutuskan membuktikan keseriusan Farhat dengan mendatangi kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Didukung timnya dan berbagai media, Denny datang ke rumah Farhat dengan tekad menerima tantangan tersebut.
“Saya mau ketemu Bang Farhat, saya sudah buat janji. Tadinya Bang Farhat mau menghajar saya, lalu saya suruh dia kasih tahu lokasinya dan nanti saya datang lagi,” kata Denny di luar rumah Farhat.
“Jika saya berbagi tantangan dan ingin mengalahkannya, saya menerima Siri’na (harga diri). Jadi saya ingin bertemu orang, saya tidak ingin memukul orang, saya ingin memukul mereka. “Saya ingin melihat Bang Farhat mengalahkan saya,” lanjutnya.
Denny berkali-kali menjelaskan, kedatangannya bukan untuk menimbulkan masalah melainkan untuk membuktikan kebenaran perkataan Farhat. Namun, dia dengan tegas menyatakan kesediaannya untuk menyerang tanpa membalas.
“Tn. Farhat ingin memukulku jadi aku datang. Saya ingin tahu bagaimana saya ingin mengalahkannya. Tolong beritahu saya, di dalam atau di luar, saya akan menunggu,” desak Denny.
Setelah melalui negosiasi yang cukup lama, Denny akhirnya bisa masuk ke dalam rumah untuk menemui Farhat. Namun pertemuan keduanya berlangsung tertutup dan tidak bisa diberitakan oleh media. Hanya satu orang dari tim Denny yang diperbolehkan mendokumentasikan pertemuan tersebut.