Jakarta, Titik Kumpul – Bulan September 2024, langit malam akan dihiasi berbagai fenomena astronomi. Salah satunya adalah bulan baru.
Selasa, 3 September ini, langit menghadirkan fenomena indah yang disebut bulan baru.
Mengutip situs Langit Selatan, fenomena tersebut terjadi saat Bulan berada pada jarak terdekat antara Bumi dan Matahari.
Fenomena ini terjadi sebulan sekali karena satelit alami bumi mengorbit bumi setidaknya selama sebulan.
Langit akan gelap tanpa cahaya bulan. Cuaca bagus untuk astrofotografi langit dalam atau Bima Sakti.
Saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan Matahari. Pengamat dapat menikmati planet-planet tersebut tanpa gangguan cahaya bulan.
Bulan baru juga menandai dimulainya fase baru Bulan dalam siklus bulan, yang berlangsung selama 29,5 hari.
Bulan baru terjadi sebulan sekali karena itulah waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengorbit bumi. Namun orbit Bulan sedikit miring dibandingkan orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Setelah hilal tahun 2024, pada Rabu 18 September akan terjadi gerhana bulan sebagian yang terlihat di beberapa negara.
Beberapa negara yang bisa melihatnya antara lain Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Samudra Atlantik, serta sebagian besar Eropa dan Afrika.
Gerhana bulan sebagian terjadi ketika Bulan melewati sebagian bayangan bumi (penumbra) dan hanya bayangan paling gelap (umbra).
Selain gerhana bulan sebagian, fenomena Supermoon juga akan terlihat di waktu yang bersamaan. Supermoon adalah bulan purnama yang terjadi mendekati ekuinoks September setiap tahunnya.
Fenomena tersebut juga merupakan supermoon pertama dari tiga supermoon tahun ini. Bulan akan lebih dekat ke Bumi dan mungkin tampak sedikit lebih besar dari biasanya.