Awas! Henti Jantung Mendadak Bisa Terjadi pada Siapa Saja, Dokter Ungkap Pentingnya Lakukan Ini

Viva Lifestyle – Meninggalnya bintang bulu tangkis Tiongkok Zhang Ziji yang meninggal dunia saat berlaga di Asian Badminton Junior Championships (AJC) 2024 di Yogyakarta, menyisakan rasa duka yang mendalam. Kasus ini tidak hanya menyedihkan tetapi juga menarik perhatian banyak orang termasuk para profesional kesehatan.

Salah satunya, dokter spesialis kedokteran olahraga Dr. Antonius Andy Kurniawan, SPKO. Henti jantung mendadak bisa terjadi kapan saja, di mana saja pada siapa saja, termasuk atlet, ujarnya.

Untuk itu, kata dia, penyelenggara acara olahraga dan penyedia venue olahraga hendaknya menyiapkan personel dan peralatan medis yang memadai. Khusus untuk event olah raga, peralatan kesehatan harus berstandar internasional.

“Penyelenggara event olahraga hendaknya mengutamakan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis dan peralatan medis berstandar internasional,” kata Dr. kata Antonius Andy Kurniawan.

Henti jantung atau serangan jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, kapan saja, jelasnya. Jadi kalau saya koordinator medis di suatu acara, saya harus memikirkan kejadian serangan jantung mendadak di acara saya, jadi saya harus bersiap, saya harus menyiapkan sumber daya manusianya, saya harus menyiapkan peralatannya. Idealnya, waktu respons terhadap CPR mungkin sama dengan respons terhadap defibrilator.

Menurutnya, persiapan yang matang dalam menghadapi kondisi medis terburuk, seperti gangguan jantung, dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup. Lebih lanjut, ia menyarankan agar kemampuan melakukan resusitasi jantung paru (CPR) harus dipelajari dan dilakukan oleh semua orang, tidak hanya tenaga medis saja.

“CPR harus dilakukan oleh seseorang, tidak harus dokter, tapi dokter pun harus bisa melakukan CPR yang berkualitas,” sarannya.

Dia juga menyebutkan pentingnya memiliki defibrilator eksternal atau otomatis untuk semua olahraga dan venue. Ini adalah perangkat medis yang digunakan untuk memulihkan irama jantung abnormal dengan memberikan kejutan listrik.

Terakhir, ia mencatat: AED harus ada di semua acara olahraga, bahkan di lapangan basket, pusat kebugaran, kolam renang, dan pusat kebugaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *