WARREN, Titik Kumpul — Industri otomotif AS sedang menghadapi badai lapangan kerja. Stellarantis, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memangkas 1.100 pekerja di pabrik perakitannya di Warren, Michigan.
Langkah ini dilakukan setelah perusahaan menghentikan Ram 1500 Classic, yang menyebabkan penurunan penjualan secara signifikan.
Dikutip Titik Kumpul Otomotif dari laman Carscoops, Selasa 15 Oktober 2024 Pemotongan tersebut sedianya diumumkan pada Agustus lalu dan mulai berlaku akhir pekan lalu.
Beberapa pekerja yang lebih tua mungkin dipindahkan ke pabrik Stellantis lainnya, namun sebagian besar pekerja akan terkena dampak langsung.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Stellantis menegaskan bahwa perusahaan akan terus melakukan PHK di seluruh pabriknya di AS, meskipun tidak jelas berapa banyak pekerja yang akan terkena dampaknya secara keseluruhan.
Menurut kepala penelitian Edmonds Jessica Caldwell, strategi Stellantis menghadapi kemunduran di pasar AS, terutama dalam hal penjualan kendaraan premium dan mahal seperti Jeep.
“Jeep yang dulu dikenal sebagai merek yang tangguh, simpel, dan tahan lama kini menjadi kendaraan yang mahal dan mewah. “Sepertinya tidak sejalan dengan preferensi konsumen saat ini,” katanya.
Tidak hanya Jeep, banyak merek Stellartis lainnya seperti Ram, Alfa Romeo, Chrysler, dan Dodge juga mengalami masalah serupa.
Pada bulan Juni, persediaan Jeep dan Ram meningkat dua kali lipat dari rata-rata industri. Faktanya, Jeep Grand Wagoneer dan Dodge Hornet merupakan kendaraan baru dengan penjualan paling lambat di AS, dengan waktu pengiriman mencapai 428 hari.
Situasi ini semakin diperumit dengan penurunan laba Stellantis sebesar 48% pada paruh pertama tahun ini. Stellantis juga berperang dengan serikat pekerja United Auto Workers (UAW), di mana perusahaan tersebut telah mengajukan delapan tuntutan hukum terhadap serikat pekerja tersebut atas ancaman pemogokan untuk menunda investasi di pabriknya di Belvidere, Illinois.