JAKARTA, WIWA – Batuk rejan atau batuk rejan adalah suatu kondisi dimana saluran pernafasan tersumbat oleh dahak yang terlalu banyak namun tidak dapat dikeluarkan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menyebar dengan cepat ke 17 orang di sekitar orang yang terinfeksi.
Bakteri batuk rejan ini mengandung 5 racun yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas. Akibatnya, patogen terjebak di saluran pernapasan dan tidak bisa mengeluarkan lendir yang dihasilkan.
Kondisi ini berbeda dengan batuk biasa, karena biasanya berlangsung berbulan-bulan. Mari kita lanjutkan seluruh artikel di bawah ini.
“Ada 3 tahap. Tahap pertama flu seperti flu biasa, jadi tidak terduga dan batuk rejan. Tahap kedua biasanya batuk sampai muntah. Tahap ketiga adalah tahap penyembuhan yang lama. Waktu.” Seiring berjalannya waktu,” kata DR Dr Angreni Alam, SpA(K), Ketua Satgas Koordinasi Penyakit Menular dan Penyakit Tropis IDAI dalam media briefing online, Jumat, 23 Agustus 2024.
Gejala awal yang sering terjadi pada anak di bawah satu tahun adalah batuk hingga wajah memerah namun tidak mengeluarkan suara.
Pada kasus yang lebih parah, batuk ini dapat menyebabkan sesak napas, pendarahan pada mata, infeksi saluran pernapasan, hingga kejang akibat tekanan batuk terus menerus yang dapat merusak otak.
“Selain pendarahan, bisa menyebabkan patah tulang. Kalau ada hernia, anak tidak mau makan atau minum, bahkan ada pasien yang mengalami pendarahan di otak karena kekurangan oksigen, terkena serangan jantung, kerusakan otak, bahkan kematian,” jelasnya.
Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum mengetahui gejala penyakit ini hingga mereka mengenalinya setelah batuk selama 3 minggu. Oleh karena itu, sebagian besar penderita batuk rejan tidak berobat hingga mencapai stadium lanjut.
Pengobatan terbaik untuk penyakit batuk rejan atau batuk rejan adalah dengan segera mencari pertolongan ke puskesmas terdekat. Penderita batuk rejan biasanya diberikan obat yang dapat mengurangi racun dan bakteri batuk rejan.
Selain itu, dianjurkan untuk banyak minum air putih untuk menjaga kelembapan tenggorokan. Namun jika kondisi ini masih berlanjut, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.