Titik Kumpul – Timnas Bahrain saat ini tak seagresif saat bertemu Timnas Indonesia pada 2012 lalu. Kemenangan 10-0 yang mereka banggakan kini hanya tinggal dongeng belaka.
Bahrain saat ini sedang kesulitan melawan Timnas Indonesia. Bahkan harus menerima keputusan wasit yang kontroversial untuk menghindari kekalahan.
Timnas Bahrain nyaris kalah saat menjamu timnas Indonesia pada laga ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional, Kamis, 10 Oktober 2024.
Pada menit ke-15, tim tuan rumah berhasil unggul lewat gol gemilang Mohammad Marhoon lewat tendangan bebas. Dalam kondisi lebih baik, pemain Bahrain itu seperti kaca saat disentuh dan langsung pecah.
Provokasi ini menjadi andalan tim-tim Asia Barat untuk membangkitkan emosi lawan dan mengulur waktu.
Namun Timnas Indonesia tak menyerah, Ragnar Oratmangoen berhasil menyamakan kedudukan di masa tambahan waktu babak pertama.
Terjadi kericuhan di kotak penalti yang diawali umpan Ivar Jenner dan bola membentur Mies Hilgers sehingga menyebabkan bola jatuh di kaki Ragnar Oratmangoen.
Oratmangoen tak menyia-nyiakan peluang tersebut dan langsung mencetak gol dari jarak dekat. Hasil akhirnya adalah imbang 1-1 di babak pertama.
Di babak kedua, Indonesia mencetak gol kedua tepat pada menit ke-75. Raphael Strick yang mencetak gol ke gawang Bahrain.
Strick mencetak gol melalui tembakan melengkung dari jarak jauh. Indonesia bangkit dan menang 2-1.
Saat tertinggal, Bahrain tidak menggunakan gaya khasnya yaitu berpura-pura kesakitan dan mengulur waktu. Mereka tak mau membuang waktu untuk menyamakan kedudukan.
Hingga menit ke-90, Bahrain masih kesulitan, meski banyak suporternya yang mulai pulang, seolah-olah sudah selesai.
Saat itu juga, pelatih tim Indonesia memprotes wasit. Hal itu terjadi karena pertandingan harus dihentikan karena hanya diberikan waktu tambahan enam menit.
Namun pada menit ke-90+8, Bahrain berhasil mencetak gol melalui Mahroun dari situasi sepak pojok, membuat skor menjadi 2-2.
Sesaat setelah gol kontroversial tersebut, wasit langsung meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Suasana menjadi tidak nyaman bagi timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong mengambil sikap keras terhadap pertandingan tersebut. Bahkan, manajer Timnas Indonesia Sumarji mendapat kartu merah.
Akhirnya timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit tersebut. Tim Garuda kembali gagal meraih kemenangan dan hanya mampu bermain imbang dalam tiga pertandingan.
Sementara itu, Bahrain, yang memiliki sejarah menang 10-0 satu dekade lalu, tampak seperti pecundang dengan dukungan wasit. Bukan menang, melainkan imbang melawan timnas Indonesia.