Tangerang, Titik Kumpul – Indonesia Motor Show atau IMOS 2024 yang digelar di ICE BSD City pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 menjadi kesempatan bagi PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) untuk memamerkan produk ban premiumnya dengan merek FDR.
Promo yang sangat menarik ditawarkan di booth FDR #43 B antara lain diskon 10% untuk FDRTire dan diskon 5% untuk FDR Ultimate dan FDR Champion.
Pembeli dua ban FDRTire atau FDR Ultimate berkesempatan bermain Darts dengan diskon tambahan hingga 30% berdasarkan hasil permainan.
Tak hanya melalui pembelian, pengunjung IMOS 2024 juga bisa mendapatkan ban FDR gratis dengan mengikuti game Buzz Wire Challenge. Tantangan ini mengharuskan peserta untuk menggerakkan cincin logam melintasi kawat tanpa memicu alarm.
“Jika kamu bisa menyelesaikan tantangan ini dalam waktu kurang dari 2 menit, kami akan memberimu ban gratis!” Elsafan Rendianto, Direktur Pemasaran FDR menjelaskan, merujuk pada keterangan resmi, Sabtu 2 November 2024.
Ini adalah pertama kalinya FDR mengikuti IMOS dengan menampilkan beragam ubahan ban, mulai dari FDRTire untuk penggunaan sehari-hari yang tahan lama, FDR Ultimate untuk traksi lebih hingga FDR Champion yang dirancang untuk sepeda motor balap.
“Pengunjung bisa menemukan segala jenis ban, mulai dari ban sehari-hari hingga ban balap, di booth kami,” kata Rendi.
Produk unggulan di IMOS 2024 adalah FDR Ultimate Gen-2, Blaze MP Road, yang menggunakan kompon lunak dan ban membulat untuk meningkatkan kemampuan menikung.
Zandhy Utama, Direktur Pemasaran PT SRI menjelaskan, “Peningkatan radius ini berdampak besar pada kemampuan menikung, memberikan pengalaman menikung yang terbaik bagi pengemudi,” jelas Zandhy Utama, Direktur Pemasaran PT SRI.
Ban Blaze MP Road hadir dalam dua ukuran, 120/70-13 TL dan 140/70-13 TL, tersedia di IMOS serta toko resmi dan platform online. Selain FDR, PT SRI juga memproduksi ban merek federal untuk sepeda motor Honda.
“PT SRI sejak awal sudah dipercaya sebagai pemasok ban sepeda motor Honda, dan kami menggunakan kualitas yang sama dalam produksi ban FDR,” pungkas Zandhy.