Titik Kumpul – Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita (PSM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengharumkan nama Indonesia dengan membawa hits baru di kancah internasional. Voca Erudita mengikuti kompetisi paduan suara internasional di Musica Orbis Prague Festival di Praha, Republik Ceko, pada Sabtu (29/6/2024) dan International Chorwettbewerb ke-58 di Spittel an der Drau, Austria, mulai Jumat (5/7/2024). 2024). ) hingga Minggu Sabtu (6/7/2024). Voca Erudita UNS mewakili Indonesia berhasil meraih lima penghargaan pada kedua kompetisi tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Titik Kumpul Edukasi, Rabu 17 Juli 2024, pelatih Voca Erudita, Dr. bahasa Inggris pergi Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng. Dikatakannya, Musica Orbis Prague Festival merupakan kompetisi berbasis festival yang diadakan untuk mengapresiasi seni khususnya di bidang ansambel paduan suara dan orkestra dari seluruh dunia. Bersama 18 peserta dari 16 negara berbeda, Voka Arudita berkesempatan menunjukkan kebolehannya di Prague Conservatory Hall. Kompetisi ini diadakan secara tertutup sehingga hanya juri dan beberapa anggota panitia tugas yang bisa menyaksikannya.
Tidak hanya mengikuti kategori B3 – Sacred Repertoar (mixed choir), Voca Erudita juga mengikuti kategori Folklore Repertoar (mixed choir). Pada kategori repertoar folk (mixed choir), Voca Erudita membawakan 3 lagu antara lain “Lancang Kuning” lagu daerah Provinsi Rio yang diaransemen oleh Mahradika Simbolon, “Gayatri” lagu daerah Bali yang diaransemen oleh Bagus S. Otomo, dan “Yamko Rambe Yamko”, lagu daerah Papua yang diaransemen oleh Augustinus Bambang Josana.
Lagu-lagu ini dinyanyikan dengan penuh semangat dan antusias, dan meninggalkan kesan yang sangat indah bagi pendengarnya.
Kategori kedua adalah repertoar sakral (paduan suara campuran), dimana Voca Erudita membawakan 3 lagu pilihan bertema religi. Antara lain, “O Magnum Mysterium” yang diadaptasi oleh Javier Busto, “Wade in de Water” yang diadaptasi oleh Alan Koepka, dan “Exsultate Deo” yang diadaptasi oleh Budi Susanto Yohanes. Lagu-lagu ini dibawakan dengan begitu megah hingga membuat juri takjub.
Pada kompetisi Musica Orbis Prague Festival 2024, Voca Erudita berhasil meraih penghargaan Juara Sacred Repertoire, Juara Folklore Repertoire dan Grand Champion Musica Orbis Prague Festival 2024.
Bersamaan dengan proses kompetisi di Praha, tim Voca Erudita berkesempatan mengunjungi KBRI Ceko dan disambut hangat oleh Kensi D. Ekaningsia, selaku Duta Besar RI di Republik Ceko. Pada pertemuan kali ini, Voca Erudita membawakan lagu Indonesia Pusaka serta beberapa lagu lainnya yang dibawakan selama kontes di hadapan duta besar dan staf KBRI Ceko.
Berbeda dengan festival Musica Orbis Prague yang baru keluar pada tahun 2019, kompetisi kedua yang diikuti Voca Arudita, khususnya Internationaler Chorwettbewerb di Spittel an der Drau, pertama kali dimulai pada tahun 1964 dan memasuki putaran ke-58 tahun ini. Sebagai kompetisi bergengsi internasional, Voca Erudita harus melalui seleksi ketat sebelum terpilih menjadi salah satu peserta dari 6 negara berbeda. Kompetisi legendaris ini disaksikan oleh masyarakat setempat dan berlangsung di dua tempat yaitu Porsche Castle dan Town Hall.
Internationaler Chorwettbewerb di Spittel an der Drau merupakan salah satu kompetisi paduan suara tertua di dunia yang hanya memiliki 2 kategori dalam kompetisinya yaitu karya paduan suara, kategori klasik dan modern (A) dan kategori folklore (B).
Karya paduan suara kategori klasik dan modern (A) terbagi menjadi 2 yaitu kategori lagu wajib dan kategori lagu bebas. Lagu wajib yang dibawakan oleh Voca Arudita adalah “O Rosignuol” oleh Monteverdi dan “Give us Peace” oleh Nana Forte. Sedangkan pada kategori lagu gratis, tim membawakan “O Magnum Mysterium” yang diaransemen oleh Javier Busto, dan “HAYA!” Oleh Karin Rehnquist. Berdasarkan penilaian juri, Voca Erudita memiliki ekspresi yang jelas saat menyanyikan liriknya.
Lagu berjudul “HAYA!” Penulisan kata dalam bahasa penulis mempunyai makna menghargai keindahan. Meski lagu ini terkesan asal-asalan dan ramai, namun harmoni lagu ini menunjukkan esensi kebahagiaan. Lagu ini tergolong memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi namun merupakan pilihan yang tepat karena Vuka Arudita pandai menyanyikannya dengan baik sehingga pesan dari lagu ini dapat tersampaikan. Berkat performanya, Voca Arudita menempati posisi pertama pada kategori ini, mengungguli Italia, Spanyol, Slovenia, Swedia, dan Polandia.
Pada kategori folklore (B), Voca Erudita membawakan lagu “Hela Rotan” lagu daerah Maluku yang diaransemen oleh Ken Stephen, “Lancang Kuning” lagu daerah Riau yang diaransemen oleh Mahardika Simbolon, dan “Gayatri” lagu daerah asal Bali yang diaransemen oleh Bago. S.Utomo Lagu-lagu daerah ini dibawakan dengan gerakan lincah dan alat peraga yang menunjang pertunjukan.
Apalagi saat membawakan lagu “Lancang Kuning”, Voca Erudita membawakannya dengan lampu lalu lintas berwarna kuning atau saputangan yang dimainkan melambangkan bentuk Lancang kuning atau perahu kuning. Perpaduan koreografi dan sound yang atraktif membawa poin tersendiri di mata penonton yang terus bertepuk tangan usai penampilan Voka Arudita di kategori ini.
Untuk menghadapi dua kompetisi tersebut, Vaka Arudita mengirimkan 37 penyanyi. Dalam proses dan perjalanannya, tim lomba didampingi oleh Dr. bahasa Inggris pergi Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng., selaku dosen pembimbing, satu orang pejabat dan dua orang direktur yaitu Redi Sabtono S.Sn. Vardian Dika Adyatma Sn.
Dr. Pringgo selaku dosen pembimbing Voca Erudita UNS mengungkapkan rasa bangga dan gembiranya atas penampilan Voca Erudita. Untuk kompetisi Eropa ini, mereka mempersiapkan diri selama kurang lebih lima bulan dengan dukungan semua pihak terutama orang tua, donatur, sponsor dan UNS. Hal inilah yang membantu Voca Erudita menaklukkan persaingan di Eropa. Pringgo juga menyatakan bahwa peserta lainnya memuji tim Voca Erudita UNS.
“Voca Erudita tampil luar biasa dengan kombinasi harmoni yang baik dan koreografi yang mengesankan disertai dengan semangat yang kuat dalam membawakan isi lagunya. Hal ini menyebabkan banyak peserta lain yang sesama penyanyi bertepuk tangan dengan liar dan terbawa emosi. . Dr Fringo menjelaskan.
Setelah menyelesaikan serangkaian kompetisi di luar negeri, PSM Voca Erudita UNS berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pemulihan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Austria yang diselenggarakan oleh KBRI/PTRI Wina bekerjasama dengan Redemptorist Wina dan dengan dukungan Masyarakat Austria-Indonesia.
Perayaan diplomatis ini digelar di gereja tertua kedua di Wina, yakni Maria am Gstaad Kirche, pada Senin (8/7/2024) dan dihadiri oleh Pastor Patrick O’Toole, CSsr, selaku rektor dan pastor gereja Maria am Gstaad. ; Y.M. Tn. Klaus Wolfer sebagai mantan duta besar Austria untuk Indonesia (2006-2011); serta Dr. Kanan Damos Dumoli Agusman selaku Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB dan Organisasi Internasional di Wina.
Perayaan tersebut juga dihadiri sekitar 150 orang yang terdiri dari kalangan gereja Austria, kalangan diplomatik, mitra KBRI/PTRI di Wina, mahasiswa Indonesia dan masyarakat umum. Melalui penampilan ini, Voca Erudita berharap dapat menghibur dan memperkenalkan budaya Indonesia serta memberikan kesan yang baik kepada generasi muda Indonesia.
Prestasi yang diraih Vaka Arudita kali ini tak lepas dari doa dan dukungan berbagai pihak. “Voca Erudita mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dan orang tua, seluruh keluarga besar wisudawan Voca Erudita, seluruh civitas akademika UNS, para sponsor, pemerintah kota Surakarta, KBRI Praha dan KBRI Praha. di Wina,” kata Dr. Pringo.
“Serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses ini atas segala bentuk dukungan yang diberikan demi mengharumkan nama Indonesia khususnya di Kota Surakarta. Semoga segala prestasi yang diraih dapat memberikan semangat dan inspirasi untuk terus berkarya demi tanah air dan bangsa,” pungkas Dr. Fringo.
Baca artikel menarik lainnya dari Titik Kumpul Education di tautan ini.