Titik Kumpul – Audisi Umum PB Djarum akan dibuka kembali pada 10-14 September 2024 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Pada tahun ini, proses pencarian pebulutangkis untuk membangkitkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia di kancah dunia difokuskan pada tiga kelompok umur (KU), yakni U-11, KU11, dan KU12, baik putra maupun putri.
Pada Minggu, 4 Agustus 2024, jumlah pebulu tangkis muda yang terdaftar sebanyak 1.010 peserta.
Mereka berasal dari berbagai wilayah Indonesia, antara lain Aceh, Bali, Bank Belitung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Jumlah pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Tengah sebanyak 452 pemain. Pendaftaran masih dibuka hingga 2 September 2024 di www.pbdjarum.org.
Direktur Program Pelayanan Olah Raga Yayasan Đarum yang juga Ketua PB Đarum, Jopi Rosimin mengatakan, audisi umum yang diadakan setiap tahunnya tidak hanya bertujuan untuk menghidupkan kembali rantai prestasi para pemain Kudus. untuk menghormati Indonesia di kancah dunia melalui olahraga.
“Gerakan umum tersebut bukan hanya sekedar mencari bibit-bibit kebangkitan PB Djarum secara terus-menerus, namun juga merupakan gerakan menjaga rantai kemenangan yang dapat menghidupkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia di kancah dunia,” kata Jopi. . .
Untuk itu pada setiap Audisi Umum kami berusaha mencari pemain-pemain bulutangkis muda berkualitas yang akan kami latih dengan harapan suatu saat bisa menjadi juara tingkat tinggi yaitu Dunia dan Olimpiade. Liga Champions,” kata Jopi.
Lanjutnya, untuk mencapai tujuan besar tersebut, PB Đarum tidak hanya fokus mencari bibit-bibit berkualitas melalui Audisi Umum.
Namun juga memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk menguji kemampuannya di berbagai kompetisi mulai dari tingkat regional, nasional, hingga internasional. Dalam waktu dekat, PB Djarum akan mengirimkan pemain mudanya untuk berlaga di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia U17 dan U15 2024 di Chengdu, China.
“Bagi kami, mendapatkan pemain berkualitas yang tidak dilatih untuk pertandingan kompetitif adalah menyia-nyiakan bakat mereka.” “Jadi kami rutin mengirimkan pemain untuk berlaga di berbagai turnamen, termasuk di tingkat internasional untuk melihat seberapa kuat persaingan dan bakat pemain asing tersebut,” kata Joppi.
Selain itu, dengan jumlah jam terbang yang banyak, para pemain ini juga akan memiliki keyakinan yang besar bahwa mereka mempunyai mental yang kuat saat berlaga di kompetisi internasional, kata Joppi.
Upaya mencari ciptaan berkualitas yang mampu mengharumkan nama bangsa, membawa Auditor Jenderal menghadapi berbagai perubahan.
Ketua Kelompok Penelusuran Karir Audit Umum PB Djarum, Sigit Budiarto mengatakan, Audisi Audiensi Umum PB Djarum 2024 mengadopsi sistem yang berbeda dibandingkan proses seleksi sebelumnya, dimulai dari kelompok umur peserta dalam proses evaluasi.
“Dari tahun ke tahun tinjauan umum selalu dievaluasi dan diubah, karena pada kategori umur, proses seleksinya juga termasuk tahap karantina. Namun, pada tahun ini perbedaan utamanya terletak pada proses pengelompokan dan penyaringan Sigit.
Tujuannya tentu saja untuk mengubah proses seleksi, kita sangat berharap dapat menemukan pebulutangkis berkualitas yang akan meraih beasiswa bulu tangkis Gyarum dan kita pimpin PB Gyarum berjuang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. panggung,” kata Sigit.
Lanjut Piala Dunia Candra Vijaya 1997, jika biasanya Audisi Umum terfokus pada dua kategori yaitu U-11 dan U-13, maka pada tahun 2024 akan dibuat rencana Audisi Umum yang khusus menyasar tiga kelompok umur yakni U-11. KU11 dan KU12. Hal ini untuk memastikan peserta dapat bertemu dengan lawan yang sesuai dengan usianya.
“Biasanya kalau di bulutangkis kita tahu mereka lebih muda, seperti di bawah 11 tahun atau di bawah 13 tahun. Tapi dalam proses seleksi, sistem ini membuat permainan tidak seimbang karena anak usia 12 tahun bisa bertemu dengan anak usia 11 tahun,” Sigit dikatakan.
“Karena perbedaan umur, kekuatan mereka berbeda dan permainannya tidak bisa ditingkatkan. Makanya kami kembangkan sistem pembagian umur, agar mereka bisa bersaing di kelompok umurnya untuk menunjukkan kemampuan sebenarnya,” kata Sigit.
Perbedaan lain antara audisi umum PB Djarum 2024 dibandingkan dengan proses seleksi serupa pada tahun-tahun sebelumnya adalah pada siklus ujiannya.
Jika pada tahun lalu pada tahap ini para peserta mempunyai kesempatan selama 5-10 menit untuk menunjukkan kebolehannya dalam bidang perlombaan, maka pada tahap pemutaran kali ini peserta dipertandingkan dengan sistem gugur dari 1 pertandingan hingga poin ke-21 (tanpa deuces/alignment). ). Peserta yang menang akan memasuki babak kompetisi
“Dengan sistem babak uji coba yang menggunakan sistem penilaian 21 poin dalam satu pertandingan pasti akan membuat para peserta merasakan suasana permainan sesungguhnya.” Untuk lolos ke babak berikutnya, mereka harus menang,” kata Sigit.
“Hal ini akan memaksa para peserta untuk menunjukkan kemampuan bertarung, mental, dan teknik semaksimal mungkin di lapangan. Jadi yang lolos ke babak selanjutnya adalah pebulu tangkis yang berkualitas,” kata Sigit.
Setelah tahap screening, peserta akan memperebutkan Super Ticket pada babak kompetisi. Pada kategori putra, tiket Super diberikan kepada mereka yang mencapai babak semifinal dan berhak memasuki tahap karantina.
Di sisi lain, di sisi putri, Super Ticket yang lolos tahap karantina tetap mengikuti kompetisi.
Karantina yang bertujuan untuk menilai bakat dan mental para atlet ini dilaksanakan selama empat minggu dengan dua tahap penyisihan.
Bagi yang lolos tahap karantina akan mendapat beasiswa Bulu Tangkis Djarum dan bergabung dengan PB Djarum.
Sigit berpesan kepada para peserta untuk berpakaian rapi sebelum Audit Umum. “Menurut tim pencari bakat PB Djarum, kami mencari pemain-pemain yang memiliki talenta, kekuatan, dan bakat khusus sebagai peserta dan kami kira bisa dikembangkan untuk berkembang lebih jauh lagi,” kata Sigit.
“Untuk itu, karena masih ada waktu kurang lebih satu bulan lagi sampai acaranya, saya berpesan kepada para peserta untuk bekerja keras, mencari kemampuan teknis dan mental agar bisa membedakannya dengan peserta lain,” kata Sigit.