Bangun Gereja di Sarang OPM, Kapten Pasukan Pandawa Kostrad TNI Diterbangkan ke Tanah Suci Mekkah

LANGSUNG – Kamis Klivon, 25 Sur 1958, menjadi hari paling bersejarah bagi 12 prajurit TNI, Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Mekanis 411/Pandawa, Kostrad, TNI Angkatan Darat.

Tentu saja, hari itu merupakan waktu keberangkatan 12 prajurit TNI Angkatan Darat ke Arab Saudi. Selanjutnya mereka berangkat ke Arab bukan untuk menjalankan tugas militer, melainkan untuk menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah.

Pagi itu, 12 prajurit berseragam batik kuning dan berjilbab bergambar Hajar Aswad berkumpul di halaman markas MR 411/Pandawa Ionif di kota Salatiga, Jawa Tengah.

Mereka semua membawa koper besar berisi perlengkapan pribadi selama berada di Tanah Suci Mekkah. Wajah mereka sangat bahagia dan senyuman pun tersungging di bibir mereka.

12 prajurit ini akan segera terbang ke Mekkah dengan pesawat, namun sebelum berangkat akan ada prosesi ekspedisi yang dipimpin oleh Panglima Pasukan Pandawa Letkol Inf Subandi dan istrinya.

Berdasarkan siaran resmi Informasi Pasukan Pandawa yang dilansir Titik Kumpul Army, 12 prajurit tersebut diberangkatkan ke Makkah untuk menunaikan umrah secara gratis. Karena itu semua adalah hadiah dari Panglima.

Itu sebabnya mereka dipilih untuk menerima penghargaan umroh karena dinilai sangat berdedikasi untuk berjuang bersama saat pasukan Pandawa melaksanakan operasi sebagai Satgas Mobile Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

“Hadiah umrah ini merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi Panglima Pandawa Yonif 411 kepada para prajurit yang telah sangat berbakti kepada Satuan Pandawa selama bertugas, menjalankan tugas yang luar biasa,” demikian informasi Pasukan Pandawa.

Di antara 12 prajurit yang mendapat kehormatan tersebut adalah: Kapten Inf Supomo, Lettu Sunarijo, Lettu Yogi Bentarto, Serma Mustakim, Serka Faizin, Sertu Dwi Maulana Ishak, Prajurit Bambang Supriyadi, Prajurit Sudarno, Prajurit Mursalim, Prajurit M Rivaldojo dan Prada M Yasman.

FYI, selama sembilan bulan mengabdi di sarang OPM, pasukan Pandawa banyak sekali menorehkan tinta emas. Tak hanya mampu meredam gangguan keamanan, ia juga menstabilkan kondisi kehidupan masyarakat di sana.

Dan khusus Kapten Infa Supoma, ia merupakan salah satu perwira yang berhasil menyelesaikan tugas pembangunan gereja di markas Batas Batu Nduga. Setiap hari tanpa mengenal lelah, siang dan malam, di tengah hujan dan panas, ia memberanikan diri bersama pasukannya membangun sebuah gereja yang sengaja dibangun sebagai kado Natal khusus untuk masyarakat Kenya.

Baca: Prajurit Singa Putih, Roh Laut, Marinir TNI Akan Serang Hewan Betina, Penghuni Hutan Papua yang Mematikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *