Banyak Kasus Pelanggaran dilakukan Bule di Bali, Niluh Djelantik: Jangan Bilang Bali Baik-Baik Saja

JAKARTA – Belakangan ini aksi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali terus menjadi pusat perhatian masyarakat. Tercatat, beberapa pelancong asing beberapa kali menimbulkan kerusuhan di Pulau Dewata. 

Katakanlah pada awal Juni 2024, ada orang asing yang memutuskan untuk naik truk pengangkut keramik ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sebuah truk yang dikendarai turis asal Inggris menabrak beberapa lampu lalu lintas dan menabrak sebuah mobil. Pelaku juga menerobos masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai dan menabrak pembatas tol serta merusak lampu bandara.

Lalu bagaimana dengan wisatawan yang berkunjung ke Bali? Meningkatnya angka pemerkosaan yang banyak dilakukan wisatawan di Bali membuat Senator DPD RI Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Mbok Niluh Djelantik yang mewakili Bali angkat bicara.

Dalam podcast bersama Deddy Corbuzier beberapa tahun lalu, ia menjelaskan apa yang terjadi di Bali saat ini.

Kalau soal pariwisata, Mbok Niluh berpuluh-puluh tahun yang lalu sudah bilang. Bali kita bawa ke mana? Wisatawan atau wisatawan seperti apa yang kita ajak?, ujarnya mengutip tayangan YouTube Deddy Corbuzier.

Niluh juga menjelaskan wisatawan asing diperbolehkan datang ke Bali. Namun pemerintah juga harus bisa menyaring wisatawan mana yang dianggap layak berkunjung ke Bali. 

“Banyak yang bilang Bali identik dengan turis mancanegara dan sebagainya. Bagi saya, Bali bisa kita buka untuk turis asing. Sekaligus kita juga harus bisa menyaring,” ujarnya.

Banyak kejadian yang terjadi di Bali belakangan ini merupakan tindakan yang tidak menghormati budaya dan norma Bali. Ia bahkan menyebut Bali buruk atas kejadian tersebut.

“Kata Mbok Niluh jangan bilang semuanya baik-baik saja di Bali,” jelasnya.

Sementara itu, Niluh juga menjelaskan, pemerintah juga harus bisa memperketat visa pengunjung bagi WNA yang berlibur ke Bali. Jangan biarkan visa pengunjung Anda, yang semula ditujukan untuk liburan, disalahgunakan untuk bekerja. 

“Kalau turis, ya turis saja. Kalau mau jadi model, foto, jadi chef, terima pekerjaan lain, pasti ada pintu lain yang harus dilalui. Semuanya ada aturannya, kemarin mereka menyatakan itu di negara mereka sedang perang. Kita punya pertempuran sendiri di Indonesia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *