JAKARTA – Desainer muda berbakat, Ernesto Abram, menghadirkan karya uniknya. Ernesto menampilkan 40 koleksi terbarunya bertajuk Spirit of ReTitik Kumpull pada forum JF3 2024 pada Minggu 28 Juli 2024 di Samarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Terinspirasi dari sejarah besar negara Indonesia seperti kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan semangat Deklarasi, Ernesto mencoba mengembalikan kejayaan budaya Tanah Air melalui desain-desainnya. Ini mempromosikan warisan seni dan budaya Indonesia dan mendukung UMKM lokal dengan menciptakan produk-produk unik yang mirip dengan produk bermerek. Gulir untuk menemukan informasi lebih lanjut, ayo!
Dalam koleksi Spirit of ReTitik Kumpull, Ernesto bekerja sama dengan Amero Jewels memadukan estetika klasik dengan sentuhan modern. Ia menggunakan material kontras seperti tulle, kulit sintetis ringan, sifon, organza, dan jacquard untuk menciptakan harmoni yang menarik di setiap desainnya.
Koleksinya merupakan kelanjutan dari tema sebelumnya, dengan nuansa yang lebih berwarna dan semangat yang diperbarui, terutama setelah industri fashion menghadapi tantangan berat akibat pandemi.
“Saya selalu menggunakan simbol kebangkitan dalam semua karya saya. Tema Spirit of ReTitik Kumpull sangat penting bagi saya, apalagi setelah melalui berbagai proses dan tantangan di industri fashion. “Koleksi ini menunjukkan semangat kebangkitan dan harapan, mengajak kita semua untuk bangkit dan maju,” kata Ernesto dalam konferensi pers jelang peragaan busana.
Menyoroti tekstur budaya Indonesia dan hasil kerajinan tangan perajin lokal, Ernesto menegaskan kekayaan budaya Tanah Air merupakan suatu hal yang patut dibanggakan.
“Negeri kita banyak mempunyai kekayaan budaya dan kerajinan tangan yang unik. Saat ini kita patut berbangga dan mendukung produk-produk lokal yang bernilai seni tinggi,” imbuhnya.
Desainer dari Perancis
Selain desainer berbakat Indonesia, JF3 Stage menggandeng desainer yang didatangkan langsung dari Perancis antara lain Atxi, Pressiat, Domestique, Creative Process dan 2 Mai Paris.
Bertajuk EGOITZA yang berarti rumah dalam bahasa Basque, rumah mode Atxi menghadirkan 30 koleksi Spring-Summer 2025.
“Visi saya untuk Atxi adalah tentang keanggunan yang santai. Suasana elegan namun berkonstruksi sempurna. Celana selalu serasi dengan sepatu, namun tetap memberikan kesan mewah. Bahannya lembut, dan siluetnya elegan,” kata Guillaume Hiriart Carriat. , direktur artistik dan pendiri Atxi.
Ada juga koleksi berjudul ECHO dari Vincent Preciat. Koleksi yang dihadirkan dihadirkan dalam siluet memanjang netral gender, jahitan sempurna dan bentuk kepompong lembut serta teknik korset pakaian dalam yang beragam. Palet warnanya adalah warna merpati hitam, putih dan abu-abu. Kain termasuk wol, lycra, vinil, jersey, kulit, shearling, dan sutra.
Meski dalam platform yang sama, Domestik bertujuan menghadirkan makna pakaian yang terinspirasi dari masyarakat dan keseharian. Aksesori buatan Paris inovatif, serbaguna, dan ramah lingkungan.
“Setiap aksesori dan perhiasan kulit dibuat dengan hati-hati dan teratur, mempromosikan rantai pasokan lokal. Masyarakat dalam negeri secara sadar memilih produk buatan tangan dan sumber bahan yang cermat, semuanya dirancang agar berkelanjutan dan ramah lingkungan. Seluruh proses produksi rendah karbon, “kata sang desainer.
Berbeda dengan Domestique, koleksi yang ditampilkan di 2 Mai Paris lebih chic dan berwarna, menawarkan koleksi pakaian edisi terbatas untuk pria dan wanita berbahan dasar daur ulang.