Jakarta, 2 April 2024 – Bareskrim Polri, salah satu lembaga penegak hukum, baru-baru ini mengungkap kasus bahan bakar yang disebut juga bahan bakar Pertalite dicampur dengan pewarna agar terlihat seperti Pertamax.
Peristiwa tersebut melibatkan empat SPBU di Cimanggis-Depok, Kebun Jeruk-Jakarta Barat, Banten, Depok, Karang Tengah, dan Pinang Kota-Banten.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin mengatakan, lima orang, termasuk seorang operator SPBU dan seorang pengelola, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Cara yang dilakukan pelaku adalah dengan mencampurkan Pertalite dengan pewarna agar mirip dengan Pertamax, ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung antara bulan Januari 2023 hingga Januari 2024.
Barang bukti yang disita penyidik antara lain 29.046 liter bahan bakar Pertamax yang diduga palsu, sampel Pertalite bercampur pewarna, surat pemesanan dan penjualan bahan bakar, serta alat komunikasi. Penyidik terus mendalami kasus ini dan mencari kemungkinan tersangka lainnya.
Kasus ini merupakan model baru penipuan BBM. Masyarakat diminta berhati-hati dalam membeli BBM di SPBU. Titik Kumpul Otomotif mengutip tips berikut dari laman Wahana Honda untuk mengenali bensin asli dan palsu:
Gali jari Anda ke dalam bensin. Kalau bensinnya cepat habis atau kering, itu bensin asli. Kalau tidak ada perubahan, tapi bahannya tetap, berarti bensinnya tercemar.
Koran bekas Tuangkan bensin ke koran bekas. Kalau tulisan korannya pudar berarti bensinnya tercemar. Kalau tulisannya masih terbaca berarti bensin asli.
Warna Perhatikan warna bensin. Bensin asli berwarna cerah dan tidak meninggalkan banyak residu di dasar botol. Campuran bensin seringkali keruh dan meninggalkan banyak sedimen.